Selama ini kami berobat ke Distrik Bolakme sehingga kami minta supaya ada penempatan petugas di sana. Warga  yang sakit pernah diantar ke Puskesmas Bolakme, tetapi dalam perjalanan ibu hamil itu meninggal dunia karena perjalanan terlalu jauh
Wamena (ANTARA) - Warga Distrik Melagalome, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mendambakan pelayanan kesehatan yang jaraknya dekat sebab selama ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, mereka harus berjalan kaki puluhan kilometer ke distrik tetangga di Puskesmas Bolakme.

Kepala Kampung Towagame, Distrik Melagalome, Lepi Tabuni,  di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan sudah ada bangunan puskesmas di distrik mereka, tetapi tidak dimanfaatkan sebab tidak ada petugas.

"Selama ini kami berobat ke Distrik Bolakme sehingga kami minta supaya ada penempatan petugas di sana. Warga  yang sakit pernah diantar ke Puskesmas Bolakme, tetapi dalam perjalanan ibu hamil itu meninggal dunia karena perjalanan terlalu jauh," katanya.

Ia mengatakan Puskesmas Melagalome sudah rampung dibangun sejak tahun 2017.

"Tetapi belum aktif karena tidak ada petugas, termasuk fasilitas seperti mobil ambulans. Kami masyarakat sudah mengusulkan, termasuk ibu-ibu kader PKK juga pernah, sehingga kami harap bisa pemerintah bantu," katanya.

Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengharapkan kepala distrik dan pemilik ulayat memberikan pelepasan lahan atas lokasi puskesmas agar pemerintah segera meningkatkan status pelayanan di puskesmas itu.

"Terkait tenaga medis dan administrasi lainnya itu bisa dilengkapi oleh Dinas Kesehatan, tetapi yang paling mutlak adalah pelepasan hak ulayat atas lokasi. Itu penting sekali untuk pelayanan kesehatan karena ini distrik perbatasan dengan dua kabupaten," katanya.

Marthin Yogobi mengatakan hingga kini kapitasi Puskesmas Melagalome masih menjadi tanggungan Puskesmas Bolakme.

"Ini karena data penduduk yang belum disampaikan dengan baik. Oleh karena itu saya harapkan data penduduk disusun dengan baik dan diserahkan kepada Dinkes supaya Melagalome juga mendapat pembagian kapitasi," katanya.

Baca juga: Bupati Jayawijaya tarik ambulans yang dijadikan angkutan umum

Baca juga: Petugas kesehatan di Jayawijaya kembali dihadang

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019