Kami minta agar segera diselesaikan. Dan kita umat Islam ayolah kita berdoa bersama karena betapapun Novel Baswedan itu umat Islam. Kalau sesama umat Islam badannya dicolek sedikit itu kita harus merasa sakit
Jakarta (ANTARA) - Kelompok pendukung Novel Baswedan menyerukan gerakan nasional shalat subuh berjamaah untuk mendoakan bangsa serta penyelesaian kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

"Kami minta agar segera diselesaikan. Dan kita umat Islam ayolah kita berdoa bersama karena betapapun Novel Baswedan itu umat Islam. Kalau sesama umat Islam badannya dicolek sedikit itu kita harus merasa sakit," ujar Koordinator Kaukus Pendukung Penuntasan Kasus Novel (KPPKN), Agus Salim Thoyib, ketika ditemui di Jakarta, Rabu.

Gerakan Shalat Subuh Berjamaah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa diserukan diadakan serentak pada Kamis, 11 April 2019, tepat dua tahun penyerangan terhadap Novel terjadi.

KPPKN juga menyerukan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ikut Pilpres 2019 untuk berkomitmen menegakkan hukum dalam kasus Novel.

"Baik Prabowo-Sandi maupun Jokowi-Amin jika berkomitmen menyelesaikan akan kami apresiasi sekali," ujar mantan kepala sekretariat PBNU itu.

Menurut Agus, seruan tersebut merupakan gerakan moral sebagai bentuk keprihatinan terhadap lambatnya gerakan hukum untuk kasus Novel dan meminta pemerintah untuk menunjukkan langkah konkret penyelesaian.

Gerakan itu didukung juga oleh beberapa kiai dan habib seperti Ustad Haikal Hasan dan Habib Rizieq, kata Agus.

Novel Baswedan diserang dengan air keras oleh dua orang tidak dikenal seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya pada 11 April 2017.

Baca juga: Masyarakat Sipil: kondisi mata Novel Baswedan semakin membaik
Baca juga: Wadah Pegawai KPK gelar aksi diam diri 700 detik

Pewarta: M Arief Iskandar dan Prisca Triferna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019