Miranshah (ANTARA News) - Serangan peluru kendali (rudal) terhadap sarang militan pro-Taliban di daerah persukuan di Pakistan, Jumat, menewaskan 10 orang. Kerusuhan yang selama ini terjadi semakin menambah tekanan kepada Presiden Pervez Musharraf untuk membereskan Al-Qaeda dan Taliban. Kedua kelompok itu makin memperkuat cengkeraman mereka di wilayah Pakistan baratlaut dan kawasan persukuan di dalamnya. Musharraf, di Islamabad, sedang menerima kunjungan Panglima Komando Pusat AS untuk wilayah Timur Tengah, Afrika Timur dan Asia Tengah, Laksamana William Fallon, saat serangan itu diluncurkan ke wilayah Waziristan Utara yang berbatasan dengan Afghanistan. Penduduk mengatakan pesawat-pesawat tak berawak terbang di atas desa "Danday Darpakhel", kemudian dua Rudal jatuh dan meledak, satu diantaranya menghancurkan rumah yang pernah dimiliki Mullah Dadullah, mendiang panglima Taliban yang tewas di Afghanistan pada Mei 2007. Tidak jelas pihak mana yang menembakkan Rudal tersebut. Militer Pakistan mengemukakan pihaknya tidak terlibat, sedangkan pasukan gabungan pimpinan AS di Afghanistan, yang dikenal sebagai satu-satunya pihak yang mengoperasikan pesawat tak berawak di wilayah tersebut, mengemukakan tidak mengetahui kejadian itu. "Ada suara menderu di langit, kami takut itu adalah serangan udara, tetapi kami tidak melihat pesawat, lalu terjadi ledakan sangat besar," kata Noor Mohammad, seorang pelajar pesantren di sekitar Miranshah, kota terbesar di daerah itu, kepada AFP. Serangan Rudal itu telah merenggut nyawa beberapa anggota militan. Sumber setempat mengatakan sedikit-dikitnya 10 militan tewas dan 11 lainnya cedera akibat serangan pada Jumat tersebut. Dua orang asing -- kehadiran orang asing biasanya dihubungkan dengan Al-Qaeda di daerah itu -- termasuk mereka yang tewas, ungkap sumber-sumber tersebut mengutip para militan yang cedera. Para sumber mengatakan rumah tersebut digunakan sebagai tempat latihan pengikut Baitullah Mehsud. Mehsud adalah pemimpin Taliban di Pakistan dan dia dituding sebagai otak dari serangkaian serangan bom bunuh diri, yang sejak Juli hingga kini telah menewaskan 400 orang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007