Jepara (ANTARA) - Tim Persijap Jepara, Jawa Tengah, yang saat ini harus bermain di kompetisi Liga 3 memiliki berpeluang terbuka untuk naik kasta ke Liga 2, menyusul adanya aturan pemain yang direkrut harus pemain muda dan tidak ada kuota untuk pemain senior.

"Dengan aturan baru tersebut, kami setuju karena kekuatan masing-masing tim cukup merata. Berbeda ketika ada kuota pemain senior, tentunya ada tim yang lebih diunggulkan karena memiliki pemain senior dengan nilai kontrak mahal," kata Presiden Klub Persijap Jepara Esti Puji Lestari di Jepara, Rabu.

Ia mengakui sejak awal memang tidak memasukkan pemain senior di dalam tim Persijap sebagai target perburuan mengingat aturan dari PSSI selama ini tidak ada kesamaan setiap musim kompetisi. Untuk itulah, pemain yang diseleksi diutamakan pemain muda sebagai langkah antisipasi ketika aturan dari PSSI diberlakukan.

"Ternyata, prediksi saya tepat bahwa musim kompetisi Liga 3 tahun ini tidak ada kuota pemain senior. Sedangkan musim sebelumnya ada kuota pemain senior," ujarnya.

Optimisme Persijap memiliki peluang cukup besar bisa naik kasta, juga didukung dengan persiapan tim serta hasil pertandingan persahabatan antara Persijap Jepara melawan tim Liga 1 Perseru Badak Lampung FC yang berakhir dengan skor 3-3.

Meskipun siap menerapkan semua aturan yang diberlakukan, dia mengakui, kebijakan PSSI tersebut seharusnya diwacanakan jauh sebelum kompetisi digelar serta ada sosialisasi terlebih dahulu, bukannya mendadak.  Apalagi untuk mempersiapkan tim juga membutuhkan biaya yang besar, termasuk untuk mengarungi satu musim kompetisi Liga 3 yang diperkirakan membutuhkan biaya antara Rp3 miliar hingga Rp4 miliar.

Ia menganggap biaya mahal di dunia sepak bola bukan karena gaji pemain, melainkan ketika ada aktivitas yang tidak direncakanan secara matang biasanya menyedot banyak pengeluaran.

"Kami memang berharap, ada kepastian soal regulasi sehingga tim bisa merencanakannya secara matang," ujarnya.

Kepastian tentang segera dimulainya Liga 3 setelah menerima surat edaran PSSI yang diterima Persijap dengan nomor : 1157/ AGB / 552/ IV- 2019 dan Persijap dipastikan mengarungi kompetisi Liga 3 Nasional.

Seperti musim lalu, Liga 3 ada empat putaran, Liga 3 propinsi yang digelar oleh Asprov, Liga 3 pra putaran nasional yang di gelar oleh PSSI, putaran regional dan putaran nasional.

Persijap akan melalui putaran pra nasional yang digelar oleh PSSI, adapun peserta kompetisi berjumlah enam klub yang degradasi dari Liga 2 2018 dan 16 besar Liga 3 2018.

Dalam putaran pra nasional tersebut, sebanyak 16 tim dibagi menjadi empat grup sistem tandang-kandang dan delapan besar dengan sistem tandang-kandang dengan kuota enam tim lolos putaran nasional (tiga terbaik dari putaran delapan besar).

Tim yang tidak bisa lolos pra nasional dipastikan turun ke putaran provinsi, sedangkan tim yang lolos ke putaran nasional akan digabung dengan 26 tim yang lolos dari putaran regional dan provinsi. Putaran pra nasional akan digelar pada Juli-November 2019.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019