Banda Aceh (ANTARA) - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang melakukan aksi demonstrasi menyuarakan penolakan tambang emas di wilayah tersebut, saat ini bertahan di halaman kantor gubernur Aceh.

Massa mahasiswa yang berunjuk rasa sejak Rabu pagi, bertahan hingga malam karena ingin bertemu Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Namun, orang nomor satu di Pemerintah Aceh tersebut tidak datang menemui ribuan mahasiswa. Tidak diketahui alasan mengapa Plt Gubernur Aceh itu tidak menjumpai massa.

Padahal, sejak siang hingga petang beredar kabar Wakil Gubernur Aceh itu hendak bertemu massa mahasiswa. Bahkan ribuan mahasiswa sempat duduk bersila di halaman kantor menunggu Nova Iriansyah.

Pihak kepolisian juga berulang kali mengumumkan bahwa penyampaian aspirasi di depan umum hingga pukul 18.00. Massa tetap bertahan, namun mereka tidak lagi menggelar orasi dengan pengeras suara.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto juga sempat menyampaikan keinginan mahasiswa agar Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menemui mereka.

"Saya juga sudah menghubungi Plt Gubernur Aceh menyampaikan keinginan rekan-rekan mahasiswa. Namun, tidak ada kejelasan sampai kini," kata Kombes Pol Trisno Riyanto.

Unjuk rasa mahasiswa tersebut merupakan lanjutan aksi sehari sebelumnya. Dalam unjuk rasa serupa di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (9/4) berakhir rusuh.

Polisi membubarkan seribuan mahasiswa dengan menembak gas air mata. Kaca jendela dan sejumlah pot bunga di Kantor Gubernur Aceh pecah usai unjuk rasa.

Ribuan mahasiswa kembali mendatangi Kantor Gubernur Aceh menuntut penolakan beroperasinya perusahaan tambang emas, PT EMM, di Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tengah.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019