Jakarta (ANTARA) - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, mengatakan hubungan Taiwan dan Amerika Serikat adalah kemitraan abadi yang mampu menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di Pasifik.

Hal itu diungkapkan Tsai saat memaparkan hubungan Taipei-Washington melalui konferensi video jarak jauh dengan tiga think tank AS, yakni Centre for Strategic and International Studies (CSIS), The Brooking Institution, dan The Woodrow Wilson International Centre for Scholars, seperti dikutip Antara dari situs kepresidenan Taiwan, president.gov.tw, Kamis.

Konferensi video jarak jauh itu dimoderatori oleh Duta Besar Richard Armitage, mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS dan Senior Vice President for Asia and Japan Chair Dr. Michael Green.

"Pada 10 April 2019, atau 40 tahun yang lalu, Undang-undang Hubungan Taiwan/ Taiwan Relations Act (TRA) diberlakukan. Itu adalah babak awal dalam persahabatan kedua negara," ujar Presiden Tsai Ing-wen.

"Mulanya, banyak orang baik di Taiwan maupun Amerika Serikat pesimis tentang masa depan Taiwan. Tidak yakin apakah hubungan Taiwan dan Amerika Serikat mampu bertahan, hingga akhirnya disepakati Undang-undang Hubungan Taiwan/ Taiwan Relations Act (TRA)," kata dia.

Undang-undang Hubungan Taiwan itu mengembangkan hubungan kedua negara berdasarkan pada nilai-nilai bersama.

"Hanya sedikit yang bisa membayangkan bahwa kemitraan Taiwan-AS akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya," ujar Presiden Tsai Ing-wen.

Melalui dukungan gigih Kongres AS dan berlakunya TRA, ditetapkan prinsip-prinsip panduan yang mendefinisikan bagaimana AS terlibat dengan Taiwan, dan menghormati perjanjian kami di masa lalu, ujar dia.

Sejumlah perjanjian itu akhirnya menghasilkan sejumlah kerja sama. Salah satunya, TRA juga mendirikan Institut Amerika di Taiwan (AIT).

"Apa yang TRA cerminkan adalah komitmen Amerika Serikat terhadap kepentingan bersama, dimulai dari masalah perdamaian, keamanan dan stabilitas di Pasifik," tutur Presiden Tsai Ing-wen.

Komitmen tersebut mendukung pengembangan kemampuan pertahanan Taiwan yang dibutuhkan untuk melawan segala bentuk paksaan.

"Komitmen dan dukungan ini telah dihormati oleh pemerintah dan Kongres AS," kata dia.

"Hari ini, di konferensi ini, kami memperingati pencapaian TRA, tetapi kami juga harus berkomitmen kembali pada nilai-nilai bersama kami. Yang terpenting adalah memastikan bahwa kemitraan global kami tetap kuat, khususnya ikatan khusus antara Taiwan dan Amerika Serikat," ujar Presiden Tsai Ing-wen.


 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019