Pada acara puncak kegiatan kampanye kalangan Milenial Sekabel Jokowi menggelar Parade Hiburan tersebut, dengan tujuan mengajak masyarakat Indonesia riang gembira dan saling berjabat tangan menjaga kerukunan dalam menyambut pesta demokrasi Pemilu 2019 dengan damai, kata Ketua Panitia kegiatan, Radivan Wisnu, di Solo Baru, Kamis.
Radivan mengatakan parade hiburan sebagai penutup kampanye bertajuk "Hand In Hand" itu. Artinya, bahwa menyatukan antara generasi milenial dan generasi di era sebelumnya. Dengan kolaborasi ini, diharapkan bisa membawa Bangsa Indonesia makin maju.
"Mereka saling bergandengan antara generasi sebelumnya dengan milenial, akan menjadikan Indonesia makin maju," katanya.
Pada parade hiburan tersebut, kata dia, Milenial Sekabel Jokowi menghadirkan sejumlah kelompok musik antara lain Fisip Meraung, Vibes, Berry Rock, dan komika Brian Barcelona, Valdo Suci 4 dan artis lainnya untuk menghibur masyarakat yang hadir.
Bahkan, kegiatan parade hiburan Milenial Sekabel Jokowi juga bakal dihadiri tamu spesial, yakni Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Tohir, serta ribuan penonton milenial yang akan memadati GOR Sritex Arena di Solo.
"Kami berharap dengan kegiatan ini, mampu menarik masyarakat untuk mendatangi TPS-TPS pada Pemilu 2019, memberikan hak suaranya pada 17 April mendatang. Bahkan, kami juga dapat meraih suara sebanyak-banyaknya untuk memberikan kemenangan paslon 01," katanya.
Ketua Sekabel Jokowi, Setyo Wisnu Broto mengatakan Sekabel selama ini, mempunyai tim milenial, sedangkan untuk kegiatan parade hiburan sepenuhnya dilaksanakan langsung oleh tim milenial Sekabel yang bernama Squad Sekabel Jokowi.
Hal tersebut, kata Wisnu, merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh milenial Sekabel. Sekabel tidak hanya sebagai pengusaha kayu dan mebel saja tetapi juga ada milenialnya. Total anggota Sekabel di Indonesia, mencapai 12,5 juta orang.
Wisnu mengatakan Milineal Squad Sekabel dari awal dibentuk dan diberikan pengertian bahwa politik itu, penting dan indah. Mereka calon pemimpin Indonesia masa depan, dan yang menjadi masalah yakni kalangan milenial sekarang sangat apatis terhadap politik.
"Mereka cenderung melihat cara berpolitik yang kasar mengganggu terhadap generasi milenial zaman sekarang. Kami hadir bagaimana memberikan pencerahan politik itu, gembira. Mereka membawa misi baik milenial dan kaum tua saling bergandeng tangan menuju politik damai dan gembira," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
