Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Indonesia tengah menjajaki rencana pemesanan sarana kereta rel listrik (KRL) dari PT Industri Kereta Api (Inka) pada 2021.

"KRL baru mulai 2021 beli baru dari Inka, sudah harus mulai tahun ini bicara ke manufaktur KRL," kata Direktur Teknik KCI John Roberto di Jakarta, Kamis.

John mengatakan untuk tahap pertama akan dilakukan pembelian 25 rangakaian kereta (trainset).

"Kita bicarakan dengan Inka karena dia belum pernah produksi KRL, kita menjajaki dan konten lokal juga menjadi persyaratan," katanya.

Dihubungi terpisah, General Manager Sekretaris Perusahaan PT Inka Puguh Dwi Tjahjono mengatakan secara teknis Inka siap menerima pesanan tersebut.

Ia menambahkan sebelumnya pernah memproduksi kereta berpenggerak listrik, yakni Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang akan menjadi acuan dalam memproduksi KRL perkotaan.

"Produk Kereta Bandara Soetta sebagai referensi awal, Tim KCI dan Inka akan menentukan standar spesifikasi yang diharapkan," katanya.

Puguh menyebutkan KRL KCI kemungkinan akan menjadi kereta pertama yang akan diproduksi di pabrik baru di Banyuwangi.

"Workshop Banyuwangi sedang dalam tahap konstruksi dan kami harapkan nanti bisa siap digunakan untuk membuat KRL KCI," katanya.

Terkait nilai kontrak, Puguh menyebutkan belum ada angka pasti karena menunggu kesepakatan spesifikasi teknis antarkedua pihak.

PT KCI selama ini mendatangkan kereta bekas dari Jepang yang bekerja sama dengan East Japan Railway Company (JR East).

Tahun ini, PT KCI mengadakan total 192 unit kereta yang telah dipesan dari Jepang dari total 356 kereta dalam kontrak tahun jamak (multiyears) 2018-2020 senilai Rp190 miliar melalui penandatanganan kontrak dengan JR East.

Baca juga: 40 persen unit KRL berusia tua

Baca juga: KCI datangkan 192 KRL bekas Jepang tahun ini

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019