Makassar (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Amerika Serikat (Konjen AS) di Surabaya ikut memantau pelaksanaan Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlangsung pada sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Makassar, Senin. Sebelum melakukan pemantauan, Wakil Konjen AS yang berkedudukan di Surabaya, Jeffrey M. Loree, berkunjung ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel untuk mengetahui berbagai hal soal pelaksanaan Pilkada yang pertama kali digelar secara langsung ini. Meski beberapa tahapan pelaksanaan Pilkada Sulsel ini mengalami masalah, Loree mengaku salut dengan proses pelaksanaan Pilkada Sulsel yang dinilainya cukup demokratis. Loree tidak berkomentar banyak, namun mengemukakan, senang karena proses demokrasi di wilayah itu telah berjalan sebagaimana mestinya. Sementara itu, Ketua KPUD Sulsel, Mappinawang mengatakan bahwa kendati masyarakat banyak yang memprotes karena tidak mendapatkan kartu pemilih akibat tidak terdata sebagai pemilih namun diakui hal tersebut merupakan proses demokrasi. "Memang masih ada kelemahan dalam proses pelaksanaan Pilkada ini terutama pada tahapan pendataan pemilih dan pendidikan politik terhadap masyarakat," jelas Mappinawang. Ia mengemukakan, pihaknya telah bekerja secara maksimal dan telah memberikan kesempatan kepada masyarakat yang namanya terdata dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS), memverifikasi kembali agar namanya tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sehingga memperoleh kartu pemilih. Dia mengatakan, kesalahan pendataan pemilih sebenarnya terletak pada pemerintah yang telah diberikan kewenangan sepenuhnya oleh Undang-Undang (UU) untuk melaksanakan pendataan itu. Sementara itu, berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mengalami perbaikan sejak penetapan pertama sampai Senin dinihari pukul 04.00 Wita, jumlah pemilih mencapai 5.307.131 orang dari yang semula 5.285.451 orang.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007