Jakarta (ANTARA) - Aktris Nadya Arina Pramudita tahun ini untuk pertama kalinya akan menggunakan hak suara di pemilihan umum yang bakal menentukan pemimpin negara periode 2019-2024.

"Pasti ikut...Insya Allah sudah (menentukan pilihan)," ujar aktris 21 tahun itu usai konferensi pers "Pocong The Origin" di Jakarta, Kamis (11/4).

Nadya tidak mau menyia-nyiakan hak suaranya dengan golput dan dia berharap orang lain juga ikut menentukan calon pilihannya di bilik suara nanti.

"Banyak orang mikir, ya sudah satu suara ini enggak akan berpengaruh. Tapi kalau banyak yang mikir seperti itu, nanti bisa dipakai orang lain entah bagaimana caranya," kata Nadya, peraih nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Indonesia Box Office Movie Awards 2016.

Agar hak itu tidak dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggungjawab, lebih baik digunakan sebaik-baiknya oleh orang yang berhak. Bagi Nadya, perihal siapa yang menang adalah urusan belakangan, yang penting hak suaranya tidak diselewengkan.

"Sekarang kita harus ikut andil, ini buat masa depan kita juga," ujarnya.

Nadya baru membintangi film "Pocong The Origin" yang disutradarai Monty Tiwa. Dia berperan sebagai Sasthi, anak dari pembunuh berdarah dingin Ananta (Surya Saputra) yang dieksekusi negara.

Karena alasan tertentu, Nadya harus membawa jasad ayahnya yang sudah dikafani ke kampung halaman, tempatnya ingin dikebumikan. Namun, perjalanan mengantar jenazah ayahnya ke Cimacan mendapatkan beragam gangguan.

Baca juga: "Pocong The Origin", horor berbalut drama keluarga
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019