Sukabumi (ANTARA News) - Pemimpin masyarakat Kasepuhan Adat Banten Kidul "Sirnaresmi", Encup Sucipta bin Abah Arjo atau biasa dipanggil Abah Anom menghembuskan nafas terakhir pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.00 WIB karena sakit. Salah seorang murid Abah Anom, Wahyu kepada ANTARA News, Selasa siang, menyebutkan, Abah Anom meninggal pada usia 42 tahun karena sakit. "Saya belum tahu sakitnya apa, namun berdasarkan penuturan warga yang berada di kediaman Abah Anom di Kampung Ciptagelar Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi bahwa sebelum meninggal Abah Anom sempat muntah-muntah dan belum diketahui penyebabnya," ujarnya. Menurut dia, seperti biasanya pada pukul 00.00 WIB, Abah Anom masih ngobrol dengan warga kasepuhan yang ada di Ciptagelar, namun tiba-tiba ia muntah-muntah. "Saya belum mengetahui penyebabnya apa, namun kemungkinan karena masuk angin. Saya akan menanyakan kembali kepada warga yang berada di Ciptagelar untuk memastikan penyebab kematiannya," kata Wahyu yang saat kejadian tidak berada di Ciptagelar. Wahyu menuturkan, kemungkinan jenazah Abah Anom akan disemayamkan di daerah Ciptagelar tidak jauh dari kediamannya pada sore atau malam hari nanti. Sekitar 36 ribu orang yang merupakan anggota tetap yang kemudian disebut sebagai "incu putu abah" dan sebanyak 568 orang simpatisan dari Kabupaten Banten, Sukabumi dan Bogor akan datang ke Ciptagelar untuk menyaksikan pemakaman Abah Anom. Ia menambahkan, masyarakat Kasepuhan Adat Banten Kidul merasa kehilangan Abah Anom yang merupakan pemimpin yang baik dalam menjalankan kepemimpinannya. "Saya minta doanya untuk Abah Anom," tuturnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007