Kita sedang ikut tender, di salah satu negara ASEAN dan di negara Asia Selatan. Di ASEAN 44 unit, kalau yang di Asia Selatan 120 unit
Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis Produk Pertahanan Keamanan PT Pindad, Widjajanto mengatakan, pihaknya tengah menjajaki ekspor Tank Harimau di beberapa negara di dua kawasan Asia, yaitu negara-negara di ASEAN dan di Asia Selatan.

"Kita sedang ikut tender, di salah satu negara ASEAN dan di negara Asia Selatan. Di ASEAN 44 unit, kalau yang di Asia Selatan 120 unit," katanya di Komplek Pindad, Bandung, Jumat, usai acara penandatanganan kontrak alutsista.

Widjajanto enggan menyebutkan nama negaranya. "Jangan nyebut nama negara ya, nanti saya disemprit," ucapnya.

Tank Harimau merupakan hasil kerja sama dengan Turki. Tank tersebut dikembangkan masing-masing oleh dua negara tersebut. Untuk pemasarannya, telah bersepakat bahwa Indonesia di Asia sementara untuk Turki di Eropa, tutur Widjajanto.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kedua kanan) bersama Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan Wang Jong Hong (kanan) menyaksikan penandatanganan kontrak pengadaan alutsista dan konstruksi di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019). Penandatanganan 22 kontrak untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan strategis (alutsista) dan konstruksi senilai Rp2,1 triliun dan 1,4 miliar dollar AS tersebut merupakan wujud dari Pemerintah dalam membangun kekuatan pertahanan yang tangguh dan kesungguhan Pemerintah dalam membangun kemandirian alutsista melalui partisipasi aktif industri pertahanan dalam negeri. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.

Ia mengatakan, saat ini pembuatan tank tersebut telah memiliki kadar kandungan lokal untuk bahan material sekitar 60-70 persen. Untuk baja, masih dilakukan impor, mengingat belum ada yang mengembangkan di Indonesia.

Tank Harimau merupakan kendaraan tempur tank medium modern. Dikembangkan bersama antara PT Pindad dengan FNSS Turki. Bila di Indonesia dinamai Harimau, di Turki dinamai Kaplan MT.
 

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019