Solo (ANTARA News)- Mulai awal tahun 2008, semua papan nama instansi pemerintah maupun swasta yang ada di Solo, selain ditulis dengan huruf latin juga harus ditulis dengan huruf Jawa. Walikota Surakarta, Ir Joko Widodo, mengatakan hal itu di sela-sela menerima penghargaan erbaik kedua untuk penataan ruang kota, di Gedung Balai Tawangarum kompleks perkantoran Balaikota Surakarta, Selasa. "Saya minta perhatiannya kepada para pejabat pemerintah maupun swasta yang ada di Solo agar memerhatikan masalah penulisan dimaksud. Dalam waktu dekat ini Pemkot Surakarta akan mengeluarkan surat keputusan untuk itu dan apabila melalui surat ini masih tidak mampu kami akan membuat Perda untuk hal ini," katanya. Ia mencontohkan di China, Korea maupun Uni Soviet papan nama yang ada di negara-negara itu juga ditulis besar-besar dengan huruf setempat dan baru bawahnya ditulis dengan huruf Latin. "Untuk Solo nantinya juga akan kami berlakukan seperti itu, semuanya ini dimaksudkan untuk menyelamatkan budaya kita yang sudah banyak dipinggirkan," ujarnya. Untuk penulisan dengan huruf Jawa agar tidak keliru, Walikota Surakarta yang juga akrab di panggil dengan Jokowi itu mengatakan pihaknya telah menyiapkan ahlinya untuk menulis huruf Jawa. "Tulisan dengan huruf Jawa yang ada di papan nama pasar-pasar atau nama jalan itu ada yang salah dan saya sendiri pernah di protes mengenai tulisan itu. Untuk menghindari kesalahan ini, saya telah menyiapkan tenaga ahli penulisan dengan huruf Jawa," paparnya. Untuk itu semuanya baik intansi pemerintah maupun swasta yang ada di kota ini mulai sekarang sudah bisa menyiapkan tulisan di papan nama kantornya masing-masing dan bahkan kalau bisa Desember 2007 sudah di pasang, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007