Laju inflasi hingga pekan kedua April 2019 itu lebih tinggi dibandingkan survei di pekan pertama yang menyebutkan inflasi April 2019 sebesar 0,21 persen
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia memperkirakan terjadi peningkatan inflasi pada April 2019 yang sebagian besar dipicu kenaikan harga bawang merah, bawang putih, dan buah.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Jakarta, Jumat, menjelaskan berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) di pekan kedua April 2019, terjadi inflasi pada bulan keempat ini sebesar 0,25 persen (month to month/mtm) sehingga inflasi tahunan sebesar 2,64 persen (year on year/yoy).

Laju inflasi hingga pekan kedua April 2019 itu lebih tinggi dibandingkan survei di pekan pertama yang menyebutkan inflasi April 2019 sebesar 0,21 persen.

Begitu juga secara tahunan, inflasi April 2019 yang diperkirakan sebesar 2,64 persen (yoy), lebih besar daripada Maret 2019 yang sebesar 2,48 persen (yoy).

"Memang masih tinggi itu harga bawang-bawangan. (Harga) bawang merah secara bulanan naik 18 persen, dibanding waktu April pekan pertama yang naik 15,5 persen. Bawang putih 21,6 persen secara bulanan, jadi cukup tinggi. Kemudian, buah tomat juga naik," ungkapnya.

Dengan demikian, salah satu sumber penyebab inflasi pada bulan keempat ini adalah komoditas dengan harga bergejolak (volatile foods) yang banyak bersumber dari bahan pangan.

Dengan perkiraan inflasi April 2019 sebesar 2,64 persen, Mirza memandang pergerakan harga konsumen masih terkendali. Sasaran inflasi yang diincar BI adalah 2,5-4,5 persen (yoy) untuk tahun ini.

"Kalau sekarang secara tahunan inflasi 2,64 persen, masih di batas sasaran BI. Tetapi, tidak apa, karena tahun depan kan sasaran inflasinya tiga persen plus minus satu persen. Kalau sekarang, kan 3,5 persen plus minus satu persen," ujar dia.

Baca juga: BPS: kenaikan harga bawang dan tarif angkutan udara picu inflasi Maret
Baca juga: BI perkirakan Maret 2019 inflasi 0,07 persen

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019