Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini belum menerima laporan resmi dari BPBD Kabupaten Banggai mengenai dampak dari bencana alam gempa bumi 6,8 SR yang mengguncang beberapa wilayah di Sulteng.

"Kami belum bisa memberikan informasi lanjut mengenai gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Banggai Kepulauan itu," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala via telepon di Palu, Jumat malam.

Namun, kata dia, ia sudah menelepon BPBD di Banggai maupun Morowali dan Moropwali Utara, semuanya mengatakan aman dan tidak ada tsunami.

Hanya saja gempa dirasakan cukup keras dan membuat kebanyakan warga di sejumlah wilayah di Sulteng, terutama di Kota Luwuk dan Morowali serta Morowali Utara panik dan berlari mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap cukup aman dari tsunami.

"Ya itu wajar, sebab bagaimanapun belajar dari gempa bumi dan tsunami di Palu beberapa bulan lalu yang menimbulkan banyak korban jiwa, tentu warga ingin menyelamatkan diri sehingga terpaksa ada yang naik ke gunung atau bukit agar terhindar dari bencana tsunami, meski hal itu tidak terjadi," kata dia.

Informasi awal, BPBD Banggai saat ini sedang turun mendata dampak gempa bumi yang terjadi pada 18.40:49 WIB tersebut.

Karena belum ada laporan yang pasti dari BPBD ,maupun Pemkab Banggai maka BPBD Provinsi Sulteng menurut Bartholomeus belum mengambil langkah konkret, seperti pengiriman tim reaksi cepat maupun mengirim bantuan perlengkapan dan logistik ke lokasi gempa.

"Kita tunggu mungkin besok (Sabtu 13/4-2019) sudah ada informasi soal dampak bencana alam di Banggai," katanya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter (pemutakhiran dari 6,9 SR) terjadi sekitar pukul 18:40:49 WIB terletak di arah 85 kilometer Barat Daya Banggai Kepulauan pada Garis Lintang: 1.90 LS- Garis Bujur : 122.54 BT dengan kedalaman 10 kilometer dan peringatan tsunami. 

Baca juga: BMKG: gempa Morowali-Banggai mirip Palu
Baca juga: Gempa Banggai dan Palu terjadi di Jumat dengan waktu yang berdekatan
Baca juga: BMKG: Gelombang air laut masih normal pascagempa Banggai

Pewarta: Anas Masa
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019