Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) menurunkan 1.206 orang pengawas di masa tenang sampai Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Menjelang hari pencoblosan pada 17 April nanti pengawasan terus kita tingkatkan," kata Ketua Bawaslu Pasaman Barat, Emra Patria di Simpang Empat, Sabtu.

Ia mengatakan pengawasan juga dilakukan untuk penyebaran undangan kepada pemilih.

"Tentu diharapkan undangan untuk memilih dapat sampai kepada yang berhak. Sehingga tidak ada pelanggaran nantinya," ujarnya.

Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk bisa bersama-sama mengawasi saat minggu tenang yang dimulai sejak 14 April.

"Semua calon atau partai politik mulai 14 April tidak ada lagi melakukan kampanye. Baik kampanye terbuka, media massa ataupun di media sosial," tegasnya.

Pihaknya merencanakan melakukan penertiban alat peraga kampanye pada Minggu (14/4) sampai Selasa (16/4) bersama instansi terkait.

Baca juga: Bawaslu patroli politik uang saat masa tenang

Ia  mengajak semua pihak melakukan pengawasan dan menolak politik uang.
"Perlu dilakukan pengawasan secara intensif pada masa tenang karena dari pengalaman yang ada pada masa tenang cenderung dilakukan pelanggaran untuk menjatuhkan antar peserta yang dapat mengancam keutuhan bangsa," katanya.

Selain itu pelanggaran yang paling sering terjadi adalah politik uang yang melecehkan pemilih dan meruntuhkan demokrasi. Dengan melakukan patroli masa tenang tidak hanya melakukan pengawasan tetapi juga dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat terkait pelaksanaan pemilu.

"Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu," tegasnya.

Baca juga: Bawaslu imbau medsos tak tayangkan iklan politik selama masa tenang
Baca juga: Pemberitaan kampanye dilarang saat masa tenang


 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019