Solo (ANTARA) - Kelompok relawan Milenial Jokowi-Amin "KitaSatu" memusatkan kegiatan pada hari terakhir masa kampanye Pilpres 2019 dengan menggelar doa bersama untuk bangsa, di aula kediaman ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, Kelurahan Sumber Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam.

Seratusan relawan KitaSatu dari perwakilan seluruh Indonesia bersama sanak saudara dan kerabat dekat Jokowi, juga terlihat Ibuda Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo bersama putri-putrinya, hadir untuk berzikir, berdoa, dan berikhtiar untuk kemenangan Jokowi-Amin.

Menurut M. Pradana Indraputra, selaku Koordinator KitaSatu, acara doa bersama bertujuan mensyukuri kesempatan dan pencapaian yang diraih KitaSatu selama masa kampanye Pilpres 2019. KitaSatu merupakan komunitas relawan pemenangan Pasangan 01 Jokowi-Amin.

KitaSatu digerakkan oleh generasi milenial dari latar belakang yang beragam antara lain, politisi muda, aktivis organisasi, profesional, pengusaha, influencer dan selebritis. Mereka bergabung dan aktif berkontribusi dari berbagai daerah di Indonesia.

Sejak awal KitaSatu yakin generasi milenial memiliki peran penting dalam pemilihan umum dan pemilihan presiden. Pihaknya yakin milenial bukan sekadar lumbung suara, tetapi perlu aktif berbicara, berani menyusun harapan, dan melembagakannya secara demokratis.

KitaSatu bekerja dengan keyakinan dengan menggelar berbagai kegiatan dan program untuk menggalang dukungan pemilih milenial untuk memenangkan pasangan Jokowi-Amin. Pasangan yang dipercaya memiliki komitmen dan integritas untuk membawa aspirasi generasi milenial.

Menurut M Pradana, KitaSatu memiliki program unggulan, yakni Milenial Ketuk Pintu (MKP). MKP merupakan gerakan kampanye "door to door" untuk menyerap dan mengumpulkan aspirasi calon pemilih. KitaSatu membangun platform ketuk pintu orang dan aplikasi Ketuk Pintu untuk menyukseskan program ini.

"MKP berhasil memiliki 5.820 pengguna dan sukses mengumpulkan 120.000 aspirasi warga yang dikumpulkan dalam big data aplikasi Ketuk Pintu. Kami berjanji menyampaikan aspirasi di MKP secara langsung kepada Jokowi. Kami akan menitipkan, bila rakyat kembali memberi amanah pada 17 April mendatang," katanya.

Selain itu, kegiatan doa bersama untuk bangsa di rumah ibu Sudjiatmi Notomihardjo tersebut, juga sebagai penutup dengan cara-cara yang baik.

Seluruh pengurus perwakilan KItaSatu hadir di Solo, dengan niat baik bersama keluarga Jokowi, juga ingin belajar banyak, bahwa diyakini seseorang itu tumbuh tidak hanya sendiri, tetapi bersama lingkungannya khususnya keluarganya.

"Kami anak-anak muda ini ingin tahu langsung belajar kepada keluarganya (Jokowi). Ingin tahu dari bu Sudjiatmi Notomihardjo, bagaimana Jokowi bisa menjadi presiden," katanya.

Selain doa bersama untuk Jokowi-Ma'ruf Amin dan untuk bangsa Indonesia, kata dia, teman-teman anak muda ini, juga ingin belajar banyak bagaimana resepnya Jokowi bisa menjadi presiden.

"Saya sangat yakin seseorang itu tumbuh dengan lingkungan, tentunya seperti kedisiplinan Jokowi, yang lebih penting keberkahan dari Allah SWT. Sabtu malam ini, bagaimana kita merengkuh keberkahan dari Tuhan YME, maka digelar doa bersama," katanya.

Ia mengatakan, Jokowi menurut bahasa anak muda, yakni "executioner" sejati. Artinya, semua presiden bisa berencana, tetapi tidak semuanya bisa mengeksekusi itu.

"Kami yang tinggal di Jakarta seperti mimpi melihat ini. Misalmya, Freeport dahulu mana ada yang berfikir bisa kita ambil. Jokowi bukan hanya berencana, dan wacana, tetapi aksi nyata yang dilakukan untuk bangsa," katanya.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019