Jakarta (ANTARA) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menyinggung soal presiden perempuan yang pernah dimiliki IndonesIa dan kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh "emak-emak".

"Saya berpendapat bahwa partisipasi kaum perempuan dalam kehidupan bangsa dan negara kita sangat penting, sangat vital dan sebetulnya sudah sangat menonjol. Kita pernah memiliki presiden perempuan," kata Prabowo menjawab pertanyaan moderator terkait partisipasi perempuan di bidang ekonomi pada debat capres kelima yang dilaksanakan di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu.

Sementara calon wakil presiden Sandiaga Uno sangat meyakini kaum perempuan dapat melakukan kegiatan ekonomi untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai dari kegiatan ekonomi rumahan, maupun usaha mikro kecil menengah.

Sandiaga mengatakan kaum perempuan membutuhkan kebijakan yang lebih berpihak agar bisa mendapatkan akses pelatihan, pendampingan, dan juga permodalan.

"Gerakan OK OCE juga didominasi emak-emak, perempuan luar biasa, mereka betul-betul menjadi tulang punggung dan kami percaya bahwa ini bisa didorong lebih baik sebagai penciptaan lapangan kerja," kata Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menekankan kaum perempuan butuh pendampingan dan perizinan yang mudah.

Dia menilai Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar) yang sudah dijalankan oleh pemerintahan Joko Widodo selama 4,5 tahun terakhir tidak melakukan pendampingan dan kemudahan perizinan.

"Karena 80 persen dari kegagalan perempuan yang terjun ke bisnis adalah tidak memiliki mentor, pendampingan. Setelah itu kita bantu perizinannya, banyak sekali usaha-usaha yang susah mendapatkan perizinan," jelas Sandi.

Debat kelima merupakan debat pamungkas yang membahas tentang masalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri.

Baca juga: Sandiaga tawarkan tujuh langkah perluas akses bisnis bagi perempuan
Baca juga: Jokowi-Ma'ruf utamakan kesetaraan gender atasi kesenjangan
Baca juga: Ma'ruf Amin kenalkan "Dewi" dan "Dedi" untuk genjot ekonomi desa

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019