Jakarta (ANTARA) - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan agar BUMN menjadi penyangga ekonomi rakyat yang berkelas, sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

"BUMN kita adalah benteng terakhir ekonomi Indonesia," kata Prabowo dalam Debat Kelima Pemilu Presiden yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mempertanyakan salah satu BUMN yang dianggap tidak dikelola secara maksimal, karena dinilai belum menguntungkan.

"Beberapa saat lalu Bloomberg membuat suatu studi tentang penerbangan. Break Even Point (BEP) penerbangan, yaitu berapa kursi yang harus diduduki penumpang agar bisa untung. Di Jepang itu 60 persen, kalau Garuda Indonesia itu 120 persen. Berarti tidak bisa untung," ungkap Prabowo.

Dengan demikian, Prabowo menganggap pembentukan holding BUMN yang direncanakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo merupakan langkah yang kurang tepat.

"Jadi, kalau mau membuat holding, yang sekarang saja tidak bisa dikelola, ini yang kita risau, bahwa BUMN kebanggaan kita seharusnya menjadi world champion," pungkas Prabowo.

Debat kelima Pemilu Presiden 2019 merupakan debat pamungkas sekaligus akan menutup seluruh rangkaian debat yang telah dimulai sejak Januari 2019.

Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.

Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.

Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Baca juga: Jokowi ingin Prabowo cek setoran dividen BUMN ke APBN
Baca juga: Prabowo-Sandi janjikan kebijakan swasembada pangan dan energi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019