Jakarta (ANTARA) - Jurgen Klopp menginginkan penggemar Liverpool menggunakan kekeramatan stadion Anfield atau 'Power of Anfield' untuk melawan Chelsea di tengah persiapan sang pemuncak klasemen Liga Inggris menghadapi salah satu pertandingan terbesar dan paling penting musim ini

Liverpool menjamu Chelsea dalam Super Sunday yang digelar beberapa saat setelah pertandingan tandang Manchester City melawan Crystal Palace.

Liverpool berada dua poin di atas City dengan lima pertandingan tersisa. Namun City menyimpan satu pertandingan lebih banyak.

"Kita harus menciptakan power of Anfield dan memanfaatkan kembali power of Anfield. Saya senang sekali kepada penggemar kita dan bagaimana mengatasi semua hal selama bulan lalu dan mungkin sejak saya berada di sini," kata Klopp.

"Ini lawan yang kuat dan kita memerlukan semua sumber daya untuk memenangkannya," kata Klopp dalam laman Sky Sports.

Baca juga: West Ham larang seumur hidup fans yang rasis

Sejarah sering tidak berpihak kepada Liverpool dalam pertandingan ini. Kemenangan terakhir mereka atas Chelsea di Anfield terjadi pada 2012 dan lima tahun lalu pada jadwal pertandingan yang sama akibat Steven Gerrard tergelincir Liverpool gagal mengangkat trofi juara Liga Inggris karena disalip City.

"Ini pertandingan klasik, pertandingan besar, dan kita harus 100 persen hidup," kata striker Liverpool Firmino.

Chelsea memenangkan empat laga terakhirnya dalam semua kompetisi dan belum lama musim ini menang di Anfield setelah menghempaskan tuan rumah pada Piala Carabao.

"Chelsea berada di momen yang sungguh bagus," kata Klopp. "Kami beruntung menyaksikan mereka selama pekan ini pada Senin dan Kamis di Praha. Mereka sedang berada di momen bagus dan itu benar."

"Mereka bisa membuat tujuh perubahan di antara dua pertandingan dan tetap saja memenangkan pertandingan. (Eden) Hazard sedang dalam penampilan terbaiknya dan ini adalah pertandingan besar bagi kami. Ini bukan pertandingan yang mudah, kami tahu itu."

Baca juga: Dapat dua penalti, Manchester United menang 2-1 atas West Ham

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019