Kediri (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Kediri, Jawa Timur, melibatkan warga dalam upaya membersihkan alat peraga kampanye saat masa tenang sebelum hari-H pemberian suara di Pemilu 2019.

"Kami juga instruksikan pengawasan partisipasi. Jika ada tetangga sekitar yang berkenan berpartisipasi dipersilakan balihonya untuk dibersihkan. Jadi, kami dibantu warga," kata Ketua Bawaslu Kota Kediri Mansyur di Kediri, Minggu.

Ia mengatakan, pembersihan alat peraga kampanye (APK) baik dari calon Presiden dan calon Wakil Presiden, calon anggota DPR dari pusat hingga daerah, serta calon anggota DPD itu sudah dimulai sejak Minggu dini hari. Proses pembersihan dilakukan oleh panitia pengawas pemilu.

Bawaslu Kota Kediri juga akan melibatkan Satpol PP Kota Kediri saat pembersihan APK yang akan dilakukan pada Minggu malam di jalan-jalan protokol Kota Kediri. Seluruh pembersihan itu serentak dilakukan hingga seluruh kecamatan.

"Malam ini secara formal dengan Satpol PP, kalau informalnya dari sejumlah partai ada yang sudah menurunkan. Jadi, kami kirim surat ke partai politik dan di hari pertama ada yang memulai menurunkan dari partai politiknya," kata dia.

Ia menyebut, sejumlah kelurahan sudah bersih dari APK misalnya di Kelurahan Tosaren, Kelurahan Pakelan, Kecamatan Pesantren. Proses pembersihan tetap dilakukan hingga sehari menjelang pemberian hak suara Pemilu 2019.

"Pembersihan terus berjalan sampai H-1 Pemilu 2019. Untuk barang ada sebagian di Satpol PP, namun ada juga yang di kami. Intinya kami simpan dulu, jika ada yang membutuhkan dari peserta pemilu maupun warga yang minta bisa," ujar dia.

KPU sudah memutuskan untuk masa tenang kampanye pada Minggu (14/4) hingga Selasa (16/4). Dengan itu, seluruh APK harus dibersihkan.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri, berencana untuk mendistribusikan logistik sehari sebelum pemberian hak suara Pemilu 2019, langsung ke kelurahan.

Komisioner KPU Kota Kediri Anis Iva mengemukakan proses pengemasan logistik terus dilakukan. Seluruh keperluan logistik pemilu dimasukkan ke dalam kotak suara dan yang sudah langsung dikemas.

Jumlah logistik yang dikemas itu juga sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT) KPU Kota Kediri, yakni 201.850. Jumlah itu belum dengan jumlah daftar pemilih tambahan (DPTb) yang diputuskan sejumlah 8.731 pemilih. Mereka warga dari luar Kota Kediri yang ikut pindah pilih di Kediri, dan untuk warga dari Kota Kediri yang pindah pilih ke kota lain adalah 996. Semuanya tersebar di tiga kecamatan, 46 kelurahan. 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019