Jayapura (ANTARA) - Ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara luar negeri (KPPSLN) Vanimo Martamba Tobing mengakui, dalam pemilu yang dilakukan Minggu (14/4) di Konsulat RI di Vanimo tercatat 59 pemilih menggunakan ktp dan paspor sebagai pengganti undangan.

“Kami menerima WNI yang ingin mencoblos namun tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) dengan membawa KTP dan paspor,” kata Tobing kepada Antara di Vanimo, Minggu.

Dikatakan, dari jumlah DPT 123 pemilih yang mencoblos di Konsulat RI di Vanimo, PNG tercatat 75 orang, sedangkan 59 orang di antaranya menggunakan KTP dan paspor karena tidak terdaftar di DPT.

Pelaksanaan pencoblosan yang dimulai sekitar pukul 09.00 waktu PNG atau pukul 08.00 WIT diawali dengan pengambilan sumpah para petugas yang tergabung dalam kelompok penyelenggara pemungutan suara luar negeri serta pengecekan kotak suara.

“Pencoblosan di Konsulat Vanimo berjalan lancar, bahkan pemilih yang sebagian besar adalah tenaga kerja Indonesia (tki) menggunakan kesempatan itu sebagai ajang silaturahmi dengan rekan-rekannya yang bekerja di perusahaan lain di Provinsi West Sepik ,” kata Tobing yang juga menjabat sebagai pelaksana fungsi Konsuler Konsulat RI Vanimo.

Diakui, sebelumnya sudah dilakukan pencoblosan di sejumlah camp tempat TKI bekerja yang dilayani TPS keliling. Pelayanan yang dilakukan TPS keliling dilaksanakan sejak Senin (8/4) hingga Kamis (11/4) dengan mendatangi camp di antaranya camp Serra, Jambo Trak, Border Internasional, Amanap 56 camp 5 dan camp 6, Maka Best camp, camp PT. Succes, PT. LAS, Bewani Forest Plantation Ltd dan camp Ocean Paradise Ltd. Jumlah dpt yang terdaftar di TPS 001 LN tercatat 964 orang, 841 orang di antaranya dilayani dengan TPS keliling, kata Tobing.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019