Khartoum, Sudan (ANTARA) - Dewan Peralihan Militer, yang memerintah di Sudan, mencabut pembatasan atas media, kata Kementerian Penerangan Sudan di dalam satu pernyataan pada Ahad (14/4).

Tindakan tersebut dilakukan beberapa hari setelah penggulingan Omar Al-Bashir, yang lama menjadi presiden, dan kekuasaan diambil-alih oleh Dewan Militer, yang menjanjikan masa peralihan dua-tahun sebelum pemilihan umum.

Pernyataan itu menegaskan bahwa wartawan dan kantor media internasional yang diblokir akan diperkenankan melanjutkan pekerjaan serta diakhirinya sensor atas surat kabar dan media lokal.

Secara terpisah, konsultasi kedua guna membahas pembentukan pemerintah baru dijadwalkan diadakan pada Ahad, kata beberapa sumber dari kelompok oposisi kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Partai oposisi dijadwalkan mengajukan daftar nama orang yang akan ikut dalam Dewan Peralihan --yang akan dibentuk antara militer dan oposisi, kata beberapa sumber yang tak disebutkan jatidiri mereka.

Aliansi oposisi Perubahan dan Kebebasan telah berkeras agar Dewan Militer membubarkan partai yang memerintah, organ keamanan, dan milisi pemerintah sebagai langkah utama bagi pembubaran "negara dalam negara" Sudan.

Sumber: Anadolu Agency

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019