Surabaya (ANTARA) - Warga di RW 08 Perumahan Rungkut Mapan Barat, Kota Surabaya, Jawa Timur membangun tempat pemungutan suara unik bertemakan Bhinneka Tunggal Ika guna mempersiapkan pelaksanaan Pemilu 2019 pada Rabu (17/4).

"Tujuan dari membangun TPS unik ini, sebagai upaya agar tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum 2019 ini mencapai minimal 80 Persen," kata Ketua Rukun Warga 08 Perumahan Rungkut Mapan Barat Wahyu P Kuswanda di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, ada empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) unik di RW 08 yang lokasinya dijadikan satu di Lapangan Timur RW 08 Perumahan Rungkut Mapan Barat Surabaya. Empat TPS tesebut meliputi TPS-26, TPS-27, TPS-28 dan TPS-29.

Adapun jumlah pemilih empat TPS dari 10 RT di RW 08 tersebut sebanyak 1.119 orang dengan perincian pemilih pria 561 orang (47persen), pemilih wanita 638 orang (53 persen), pemilih pemula 488 orang (41persen) dan pemilih difabel lima orang.

Wahyu mengatakan keunikan dari TPS tersebut salah satunya semua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertugas di TPS tersebut memakai seragam pakaian etnik dengan tema Bhinneka Tunggal Ika.

Untuk petugas di KPPS TPS-26 memakai pakaian etnik Madura, KPPS TPS-27 memakai pakaian etnik Tionghoa, KPPS TPS-28 memakai pakaian etnik Jawa dan KPPS TPS-29 memakai pakaian etnik Bali.

Bahkan sesuai rencana, lanjut dia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan melakukan kunjungan ke TPS Bhinneka Tunggal Ika pada saat pemungutan suara Rabu (17/4).

"Di TPS ini nanti juga ada pengundian 'door prize' untuk warga yang melakukan pemungutan suara," ujarnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Surabaya Muhammad Kholid Asyadulloh mengatakan pihaknya tidak melakukan pendataan atau menggelar lomba untuk TPS unik di Surabaya. Jika ada TPS unik di Surabaya, Kholid mengatakan itu semua kreatifitas dari warga setempat.

"Kami hanya menggelar lomba foto  swafoto di TPS usai pencoblosan," katanya. 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019