London (ANTARA) - Polisi Inggris pada Selasa (16/4) mengatakan telah menangkap 209 pemrotes perubahan iklim sejak Senin malam.

Jumlah yang diperbarui tersebut disampaikan oleh polisi setelah lebih dari 100 orang ditangkap pada malam hari, saat protes membuat sebagian jalan di Ibu Kota Inggris, London, lengang karena dihalangi sejak Senin pagi.

Polisi Metropolitan London mengeluarkan peraturan instruksi publik mulai Senin malam, yang berarti pemrotes mesti meninggalkan lokasi ketika mereka diminta pergi, kata Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. "Kondisi yang sama telah diterapkan buat daerah Oxford Circus," kata polisi.

"Dinas Polisi Metropolitan saat ini sedang menangani sejumlah demonstrasi yang digelar di seluruh London," kata Inspektur Kepala Colin Wingrove sebelumnya di dalam satu pernyataan.

"Kami mengerahkan petugas ke lapangan untuk menghadapi pemrotes dan masyarakat lokal guna memastikan rencana kebijakan yang layak dilaksanakan," kata Wingrove.

"Kami perlu memastikan kami melancarkan keseimbangan yang benar antara mengizinkan hak bagi protes damai, dan pada saat yang sama memastikan gangguan terhadap masyarakat dipertahankan pada tingkat minimum," ia menambahkan.

Pemrotes telah menghalangi Waterloo Bridge, salah satu jalan utama di atas Sungai Thames serta daerah Marble Arch dan Oxford Circus di London Tengah.

Penyelenggara protes, Extinction Rebellion --gerakan pegiat masyarakat madani, telah mengatakan mereka berencana melanjutkan protes sepanjang pekan.

Pemrotes menuntut pemerintah agar mengumumkan keadaan darurat mengenai "darurat iklim" dan pembaruan "guna menangani perubahan iklim sebagai prioritas pendidikan".

Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Indonesia-Inggris rentan terdampak perubahan iklim
Baca juga: Murid sekolah di Inggris demo pelajaran perubahan iklim

​​​​​​​

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019