Jakarta (ANTARA) - Jessica Iskandar turut meramaikan pesta demokrasi dengan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 di TPS 046 Bukit Unggul, Jakarta Selatan.

Jessica yang menggunakan midi dress berwarna hijau dan topi cowboy transparan segera berdiri dengan semangat untuk mengambil surat suara, setelah namanya dipanggil panitia Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

"Iya saya, iya saya," kata Jessica dengan girang menjawab panggilan panitia KPPS pada TPS yang terletak di depan rumahnya, Rabu.

Jessica bersemangat untuk mengikuti Pemilu, karena menurutnya dapat memilih calon pemimpin merupakan hak yang sangat berharga.

"Ini kan hak yang sangat berharga untuk menentukan pemimpin kamu, kepemimpinan yang nanti kami rasakan, jadi sayang banget karena justru itu bentuk demokrasi di negara kita yang harus kita junjung tinggi,” kata Jessica menjelaskan pentingnya menggunakan hak untuk memilih.

"Suratnya banyak, ya, kayak lagi ujian," kata Jessica kemudian tertawa kecil.
 
Jessica Iskandar di TPS 046 Bukit Unggul, Jakarta Selatan. (ANTARA News/Livia Kristianti)



Saat berada di bilik pemilihan suara, Jessica sempat bingung membedakan antara surat DPD, DPRD Provinsi, dan DPR RI. "Waduh ini banyak banget."

Meski demikian Jessica tetap memilih, meski sempat terkejut dengan banyaknya pilihan calon untuk legislatif. Setelah memasukkan pilihannya ke kotak suara, Jessica segera mencelupkan jari kelingking dan jari manisnya ke dalam tinta.

Jessica memasukkan jari manisnya ke dalam tinta dengan tujuan agar calon pemimpin yang dipilihnya dapat setia dengan janji-janji yang telah disebutkan dalam debat-debat politik.

"Jari manis itu jari pengikat, jadi ini untuk mengikat janji-janji para paslon yang menang nanti," kata Jessica.

Sebelumnya lewat instagram @inijedar, Jessica Iskandar mengajak pengikutnya agar menggunakan hak suaranya dan tidak golput pada Pemilu 17 April 2019 ini.
 
Jessica Iskandar di TPS 046 Bukit Unggul, Jakarta Selatan. (ANTARA News/Livia Kristianti)

Pewarta: Peserta Susdape XIX/Livia Kristianti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019