Bogor (ANTARA) - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 20 Kelurahan Curug, Bogor, Jawa Barat, tampil mengenakan seragam SD. Hal itu dilakukan guna menarik pemilih datang ke TPS yang selama ini jumlahnya tak lebih dari 70 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Kenapa kami memilih berseragam SD? Bicara pendidikan dan menyampaikan pesan, kemudian juga menarik DPT agar 100 persen," ujar Sekretaris KPPS 20, Irwansyah, Rabu (17/4/201).

Menurut dia, melalui penampilan unik para petugas KPPS ini bisa menarik antusiasme DPT di Kota Bogor yang selama ini angka golongan putihnya lebih dari 30 persen.

"Kami targetnya 70 persen (pemilih) datang ke TPS. Sebelum ini kita coba kasih edukasi ke masyarakat bahwa nanti kita anggota KPPS pakai seragam ini. Untuk menarik masyarakat datang," kata Irwansyah.

Selain itu, penampilan berseragam SD ini juga menurutnya sarat akan makna, yaitu siapapun calon presiden (Capres) ataupun calon anggota legislatif yang terpilih tidak mengesampingkan pendidikan masyarakat Indonesia.

"Kami ingin menyampaikan semua berawal dari pendidikan, mau nanti caleg dan capres yang terpilih mohon diperhatikan pendidikan indonesia," tuturnya.

Untuk mewujudkan keputusan yang diambil bersama ini menurutnya juga butuh perjuangan bersama. Para KPPS patungan untuk membeli seragam maupun properti mengenai tema Sekolah Dasar.

"Untuk anggaran akhirnya mengeluarkan kocek sendiri, patungan. Karena tidak cukup. Semangat luar biasa dari tim karena lima tahun sekali. Patungan per orang Rp100.000 untuk atribut," bebernya.

Irwansyah berharap agar pelaksanaan Pemilu 2019 ini berjalan lancar. Meski masing-masing punya pilihan, menurtnya perlu disikapi dengan bijak dengan menghormati mereka yang memiliki pilihan berbeda.

"Kita dengan Pilpres dan Pileg ini serius tapi santai. Gunakan hak pilih jangan sampai golput karena ini bicara pemimpin lima tahun ke depan," katanya.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019