Padang, (ANTARA) - Sejumlah rumah makan di Kota Padang, Sumatera Barat ketiban rezeki pemilu karena banjir pesanan untuk konsumsi para saksi dan petugas di Tempat Pemungutan Suara.

Salah satu pengelola rumah makan Padang Edi di Padang, Rabu mengakui hari ini ia kewalahan melayani pesanan nasi bungkus.

"Jika pada hari biasa paling banyak hanya puluhan pembeli yang memesan nasi bungkus, hari ini ada 250 pesanan nasi yang harus disiapkan," kata dia.

Tidak hanya itu, lanjut dia, untuk cabang yang ada di daerah Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung ada pesanan sampai 1.000 nasi bungkus.

Akibat banyaknya pesanan membuat stok makanan cepat habis dan pada jam 14.00 WIB hanya tersisa sedikit.

Ia mengaku pada hari biasa b menyiapkan nasi Padang beserta lauk untuk 150 porsi, akan tetapi pada hari ini kendati sudah memasak lebih tinggal sedikit.

Satu bungkus nasi Padang dengan satu lauk dijual dengan harga Rp18 ribu.

Ia bersyukur pemilu membawa berkah karena minimal lima tahun sekali bisa banjir pesanan seperti ini.

Sementara, Yanto pengelola rumah makan Padang di kawasan Andalas Padang mengakui sejak pukul 11.00 WIB sudah banjir pesanan untuk dibungkus.

"Akhirnya bagi mereka yang makan di tempat jadi sedikit kurang terlayani," katanya.

Ia menyebutkan tak kurang dari 100 porsi nasi Padang yang dipesan pembeli untuk kebutuhan di TPS.

"Petugas di TPS dan saksi kan tidak mungkin makan siang di rumah, solusinya beli di rumah makan," ujar dia.

Baca juga: Usai mencoblos, Ridwan Kamil ajak warga manfaatkan diskon belanja

Baca juga: Kumpulan diskon menarik setelah mencoblos

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019