Setelah koordinasi PPS, PPK dan KPU kota Ambon, maka diarahkan untuk menghitung duluan surat suara
Ambon (ANTARA) - Formulir C1 pemilihan umum 2019 yang terlambat disalurkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon, Maluku mengakibatkan penghitungan suara Capres dan Cawapres di desa Passo, kecamatan Baguala, molor hingga Kamis dinihari.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 01 desa Passo, Hengky Tuanubun, yang dikonfirmasi, Kamis, membenarkan, formulir C1 ​​​baru diterima pada Kamis (18/4) dinihari, sekitar pukul 01.30 WIT sehingga penghitungan suara Capres dan Cawapres baru selesai pukul 04.30 WIT.

"Kami sejak awal membuka kotak maupun surat suara dan telah melaporkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS), Pauluas Naskay agar berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan KPU kota Ambon, hanya saja hingga Kamis dinihari barulah diterima," ujarnya.

Terlambatnya penyaluran formulir C1 juga menghambat penghitungan surat suara pemilihan DPR RI dan DPD RI daerah pemilihan (Dapil) Maluku, DPRD Maluku dan DPRD kota Ambon.

"Setelah koordinasi PPS, PPK dan KPU kota Ambon, maka diarahkan kepada 49 Ketua KPPS sedesa Passo untuk menghitung duluan surat suara DPR maupun DPD RI, DPRD Maluku dan DPRD kota Ambon," kata Hengky.

Berdasarkan penghitungan surat suara di TPS itu, maka pasangan Capres dan Cawapres no 1, Joko Widodo - Ma'ruf Amin meraih 175 suara, sedangkan pasangan Capres dan Cawapres no 2, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno hanya memperoleh 21 suara dengan tiga surat suara dinyatakan rusak.

Daftar Pemilih Tetap (DPT) TPS 01 desa Passo sebanyak 231 pemilih.

Berdasarkan pemantauan Antara di desa itu pasangan Jokowi - Ma'ruf menang mutlak dari Prabowo - Sandiaga.

Sedangkan, calon DPD RI masih didominasi petahana Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono dan Novita Anakotta.

Untuk DPR RI tercatat Ketua DPD Partai Gerindra Maluku, Hendrik Lewerissa menang di sebagian besar 49 TPS di desa Passo.

DPRD Maluku maupun DPRD kota Ambon suara terbagi merata di sebagian Caleg.

Salah satu pemilih di desa Passo, Eddy Purimahua mengatakan, memilih Capres Jokowi karena terbukti bekerja untuk kepentingan rakyat.

Dia merujuk, dana desa (DD), alokasi dana desa (ADD), program tol, pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal, terdepan dan terluar dan lainnya yang berpihak kepada peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Wajar sekiranya kepercayaan diberikan kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia satu periode lagi dengan terpenting setelah Pemilu diharapkan stabilitas keamanan semakin kondusif di Maluku, terutama kota Ambon terpelihara," tandas Eddy.


Baca juga: Petugas TPS 6 Bulotadaa tidak tidur semalam demi penghitungan suara
Baca juga: Hanya 20 persen warga binaan salurkan hak suaranya


 

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019