Manokwari (ANTARA) - Pemungutan suara pemilihan umum (pemilu) serentak tahun 2019 dinilai cukup melelahkan karena membutuhkan waktu lebih lama dan ketelitian ekstra.

"Setiap TPS membutuhkan waktu hingga belasan jam sejak pemungutan suara, penghitungan hingga perekapan seluruh surat suara," kata Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rustam Efendi, Jumat.

Di wilayah Manokwari, sebut Rustam, waktu yang dihabiskan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) berbeda antara satu dengan yang lain. Hal ini tergantung jumlah pemilih, serta dinamika di TPS masing-masing.

"Ada yang baru selesai pukul 4 subuh, ada yang jam 6 pagi tadi baru selesai bahkan ada pula jam 10 tadi baru selesai," katanya.

Pada momentum pemungutan suara, petugas KPPS memiliki tugas cukup berat karena harus menuntaskan perekapan seluruh hasil pemungutan suara, surat suara presiden, DPR, DPD, hingga DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.

"Ada lima jenis surat suara, masing-masing harus direkap. Dalam kondisi yang cukup lelah mereka harus menuntaskan seluruh tahapan tanpa jeda, paling cuma istirahat untuk makan dan solat bagi yang muslim," katanya lagi.

Menurutnya petugas KPPS bekerja secara penuh selama dua kali 24 jam. Mereka bekerja sejak proses distribusi logistik dilakukan panitia pemilihan distrik (PPD) sehari sebelum pemungutan suara dilaksanakan.

Pada malam hari sebelum pencoblosan mereka pun harus berjaga-jaga memastikan bahwa logistik yang diserahkan PPD aman hingga pemungutan suara dimulai. Selanjutnya, mereka pun bekerja penuh menyelenggarakan pemilu hingga hasil pemungutan suara selesai dan diserahkan kepada PPD.

"Paling tidak selama dua hari dua malam mereka tidak bisa tidur nyaman, sebelum seluruh tanggungjawabnya selesai," ujar Rustam lagi.

Saat ini, kotak suara berisi hasil rekapotulasi KPPS mulai bergeser ke PPD. Meskpun demikian, hingga siang tadi belum seluruhnya berada di PPD.

"Dan sampai kamis sore ini belum ada satupun PPD di Manokwari menggelar pleno rekapitulasi, karena belum semua kotak masuk. Kemungkinan besok baru mulai ada yang pleno," pungkasnya.*
 

Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019