Hanoi (ANTARA) - Pertemuan Ke-44 Dewan Eksekutif Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA) dibuka di Ibu Kota Vietnam, Hanoi, pada Jumat, dengan tema "Untuk Jurnalisme Profesional dan Inovatif."

Pertemuan tersebut membahas tiga agenda yaitu strategi kantor berita dalam menghadapi perubahan pola konsumsi konsumen, berita palsu dan pemeriksaan fakta serta upaya memulihkan kepercayaan publik pada media arus utama.

Direktur Jenderal Kantor Berita Vietnam, VNA, Nguyen Duc Loi, selaku tuan rumah, mengatakan bahwa 52 persen dari populasi dunia adalah pengguna internet. 

"Mereka tidak hanya menggunakan internet untuk berkomunikasi tapi juga menyediakan informasi. Ini menciptakan persaingan ketat dengan sesama media arus utama," katanya.

Ia juga menilai pers bukan hanya saling bersaing satu sama lain, tapi juga bersaing secara tidak adil dengan pembaca tradisional mereka sendiri yang menggunakan  jejaringan sosial untuk memperoleh perolehan informasi.

Ia menggaris-bawahi banyak pengguna jejaring sosial mengedarkan isi yang belum diperiksa kebenarannya di media sosial untuk menyebarkan informasi yang subjektif dan belum diperiksa secara tanpa batas dengan hanya satu klik.
 
Sementara itu, menurut dia, perusahaan pers arus utama harus bekerja keras untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi yang mereka siarkan.

Ia menekankan bahwa keberadaan  informasi  palsu di seluruh jaringan komunikasi telah membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada media arus utama. 

Sementara itu perwakilan dari Kantor Berita Korea SelatanSelatan Yonhap,  Lee Dong-min, mengatakan bahwa medianya sedang memperkuat mekanisme cek fakta mereka untuk mencegah penyebaran berita palsu dan memberi kesempatan pembaca memutuskan ketika menemukan
 informasi yang bertentangan.

Hadir juga dalam kesempatan itu Wakil Direktur Kantor Berita Turki, Anadolu, Mustafa Ozkaya.

Anadolu  menyatakan keinginannya untuk menjadi tuan rumah Dewan Direktur Pertemuan OANA pada 2020, ketika Kantor Berita Anadolu merayakan ulang tahun ke-100.

"Dewan Direktur OANA, yang terdiri atas 44 kantor berita dari 35 negara anggota, menyatakan bahwa mereka ingin memperoleh keuntungan lebih besar dari pengalaman Kantor Berita Anadolu dalam organisasi internasional, pembangunan, teknologi dan aplikasi media baru," tambah Ozkaya sebagaimana dikutip dari Anadolu.
 

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019