Milenial Indonesian Agropreneur (MIA) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan peran serta milenial agropreneur dalam memecahkan masalah yang dihadapi sektor pertanian
Bogor (ANTARA) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Momon Rusmono mengatakan wirausahawan muda pertanian perlu terus dikembangkan agar kreatif dan inovatif untuk mendukung pembangunan pertanian.

"Penyelenggaraan Milenial Indonesian Agropreneur (MIA) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan peran serta milenial agropreneur dalam memecahkan masalah yang dihadapi sektor pertanian," kata Momon Rusmono di Bogor, Minggu.

Untuk meningkatkan peran serta milenial dalam memecahkan masalah yang dihadapi sektor pertanian Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSDMP Kementerian Pertanian menyelenggarakan The 1st Milenial Indonesian Agropreneur (MIA) dengan tema "Peran Generasi Muda Pertanian Milenial Dalam Pembangunan Pertanian" yang dilaksanakan pada tanggal 18 - 21 April 2019.

Kepala BPPSDMP, Momon Rusmono yang didampingi Kepala Pusat Pendidikan, Idha Widi Arsanti menjelaskan bahwa MIA menjadi momentum untuk mempromosikan kelompok Wirausaha Muda Pertanian kepada masyarakat.

Selain itu kegiatan ini juga menjadi gebrakan untuk membuka peluang kerja sama atau investasi dari dunia usaha terhadap dunia pendidikan, mempromosikan Polbangtan, PEPI dan SMKPP, serta menjadi wadah kolaborasi antara Pemerintah, akademis, swasta/industri dan para agropreneur.

"Tujuan penyelenggaraan MIA adalah untuk menumbuhkembangkan wirausahawan muda milenial pertanian yang kreatif dan inovatif dalam mendukung pembangunan pertanian, serta menarik minat generasi muda milenial untuk melanjutkan pendidikan tinggi vokasi pertanian khususnya ke Polbangtan, PEPI dan SMK-PP," kata Momon.

Beberapa rangkaian pada penyelenggaraan MIA ini, antara lain pameran Inovasi Wirausaha Muda Pertanian dengan tema "Agropreneur Millenial:Penghela Ekonomi Kreatif dan Inovatif".

Produk yang ditampilkan pada pameran yang diikuti 30 Booth yaitu Agro mekanika zone yang menampilkan penggunaan alat, mesin dan contoh hasil proses olah pangan (mekanisasi penanganan).

Coffee plus zone yang menampilan aneka produk hasil dengan proses pengolahannya. Aneka produk yang termasuk dalam ranah/kelompok perkebunan, hortikultura dan lainnya seperti terdapat sudut kopi, teh, coklat, dan susu.

Sedangkan Momo (Fauna) plus zone menampilan aneka produk hasil dengan prosesnya yang masuk dalam ragam unggas, daging, dan telur.

Baca juga: Kementan berikan bimbingan 180 manajer pemuda tani
Baca juga: Ketua MPR : Pemuda Tani dorong telurkan kebijakan lebih pro petani
Baca juga: Mentan libatkan mahasiswa dalam Pemuda Tani Indonesia

Pewarta: Feru Lantara
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019