"Terlepas dari cita-cita Kartini tentang tidak ada diskriminasi, kemudian perempuan juga harus memiliki peran yang sama guna mengaktualisasikan dirinya untuk berkontribusi terhadap bangsa dan negara," katanya.
Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai esensi perjuangan Kartini telah menginspirasi dan memotivasi kaum perempuan untuk meningkatkan peran serta mereka dalam semua aspek kehidupan.

"Esensi dari perjuangan Kartini itu sesuai dengan judul bukunya "Habis Gelap, Terbitlah Terang" yang artinya bagaimana memotivasi dan menginspirasi terutama perempuan-perempuan di seluruh dunia, terutama di Indonesia untuk meningkatkan peran sertanya dalam seluruh aspek kehidupan," ujar Enny saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan bahwa terlepas dari cita-cita Kartini mengenai tidak adanya diskiriminasi, perempuan juga harus memiliki peran sama dalam berkontribusi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Terlepas dari cita-cita Kartini tentang tidak ada diskriminasi, kemudian perempuan juga harus memiliki peran yang sama guna mengaktualisasikan dirinya untuk berkontribusi terhadap bangsa dan negara," katanya.

Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati hari Kartini yang merupakan hari lahir Raden Ajeng Kartini, tokoh pelopor kebangkitan perempuan pribumi sekaligus salah satu pahlawan nasional.

Semasa hidupnya, Kartini tekun belajar dan menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda. Kartini memiliki keteratrikan pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah di kala itu.

Pemikiran-pemikiran Kartini tidak hanya menginspirasi kaum perempuan pribumi saat itu, namun juga turut memotivasi para tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya seperti W.R Soepratman.

Setelah Kartini wafat, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019