Balikpapan, (ANTARA) - Pertamina memberikan potongan harga  sebesar Rp21 ribu untuk pembelian elpiji Bright Gas dalam rangka memeriahkan Hari Kartini 21 April 2019.

Diskon itu untuk pembelian tabung perdana, isi ulang, atau pun pertukaran elpiji regular tabung biru dengan Bright Gas, kata Manajer Humas dan CSR Pertamina Kalimantan, Heppy Wulansari, Minggu.

Potongan harga ini berlaku secara nasional atau di mana saja di seluruh Indonesia. Diskon berlaku sampai 22 April 2019.

Namun demikian, pembelian atau pemesanan dibatasi hanya sampai 2.100 di seluruh Indonesia. Satu pembeli hanya boleh membeli paling banyak 2 tabung.

Syarat itu juga berlaku untuk pembelian Bright Gas kemasan tabung kaleng yang biasa dipakai untuk kompor gas portabel. Yang lebih dahulu populer adalah Bright Gas kemasan 12 kg 5,5 kg.

Syarat lain, pembelian harus lewat Pertamina Call Center 135, atau kontak Pertamina di nomor 1-500-000, atau ke email pcc@pertamina.com.

“Pada email, subyek diisikan Promo Bright Gas Kartini,” terang Heppy.

Pesanan melalui jalur-jalur itu akan diverifikasi melalui agen Pertamina terdekat, yang juga akan mengantar pesanannya.

Pesanan akan diantar antara 22 April sampai 3 Mei 2019 untuk rumah atau alamat pembeli yang maksimal 60 km dari alamat agen.

“Lumayanlah, isi ulang Bright Gas 5,5 kg kan Rp65.000, dapat diskon Rp21.000, kan jadi Rp44.000,” kata Heppy. Walaupun masih ditambah ongkos kirim Rp8.000 sehingga pembeli mendapatkan harga akhir Rp52.000.

Harga promo Rp52.000 itu juga bisa untuk penukaran dua tabung elpiji 3 kg dengan satu tabung Bright Gas 5,5 kg.

Sementara, untuk pembelian promo tabung perdana Bright Gas 5,5 kg, dari harga normal Rp270.000 menjadi Rp249.000 per tabung. Dengan ditambah ongkos kirim Rp8.000, maka harga promo tabung perdana Bright Gas 5,5 kg yang dibayarkan konsumen setelah sampai di rumah adalah Rp257.000 per tabung.

“Diskonnya kurang banyak,” kata April, warga Balikpapan Utara. “Coba beli 2 dapat 1 misalnya,” katanya lagi. Apalagi promosi yang hanya 2 hari dan jumlah penjualan yang dibatasi.

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019