pembelian pesawat Boeing akan dilakukan Pertamina bersama konsorsium kolaborasi
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  Gatot Trihargo mengungkapkan bahwa PT Pertamina (Persero) akan membeli pesawat Airbus A400 untuk bisnis kargo anak perusahaannya maskapai Pelita Air Service atau Pelita Air.

"Ke depan, InsyaAllah Pertamina akan membeli pesawat Airbus A400 yang akan ditaruh di situ (Pelita Air)," kata Gatot di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan bahwa pembelian pesawat tersebut akan dilakukan Pertamina bersama konsorsium kolaborasi.

Terkait berapa jumlah pesawat yang akan dibeli, Gatot tidak menjelaskan lebih lanjut, namun ia mengatakan bahwa pembelian Airbus A400 itu kemungkinan akan dilakukan pada 2019.

"Tahun ini, tapi kemungkinan dapatnya (pesawat itu) pada tahun ini atau tahun depan. Yang penting (bisnis) kargonya di Pelita Air Service," katanya.

Gatot juga menambahkan bahwa pesawat Airbus A400 tersebut akan digunakan untuk bisnis kargo oleh Pelita Air. "Selama ini pengiriman kargo ke Papua dan daerah-daerah berkategori terdepan, tertinggal dan terluar (3T) mengalami kesulitan. Sekarang sudah bersinergi dengan Pelni dan sebagainya, serta ke depan pengiriman-pengiriman yang besar bisa menggunakan kargo (udara)," kata Gatot.

Pesawat itu, menurut dia, pernah diujicobakan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno ketika pesawat Airbus A400 itu dipinjam dari Hong Kong untuk mengangkut truk milik Pelita Air dalam rangka misi penyelamatan dan penanganan bencana gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

"Kenapa misi penyelamatan dan penanganan bencana di Palu berlangsung cepat, karena salah satunya kami menggunakan pesawat Airbus A400 yang hanya membutuhkan landasan pendek serta memiliki kapasitas angkut satu setengah kali lebih banyak dari pesawat Hercules," kata Gatot.

Pelita Air Service  akan bergabung dengan holding BUMN penerbangan, bersama Garuda Indonesia dan Angkasa Pura I serta II, yang segera dibentuk pada 2019.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019