"Kalau ada riak-riak kecil itu biasa lah, karena antara paslon 01 dan 02 masih ada perbedaan. Tapi riak-riak kecil sampai bulan depan pasti masih ada, tapi masih terkendali," kata Inarno.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca gelaran pemilihan umum (pemilu) pada 17 April 2019 lalu, masih relatif terkendali.

"Pada prinsipnya, kita lihat secara keseluruhan masih terkendali. Asing juga masih beli kan kita lihat," ujar Inarno usai bertemu dengan pimpinan media nasional di Jakarta, Senin.

Sehari setelah hari pencoblosan, IHSG langsung dibuka menguat 87,3 poin atau 1,35 persen ke posisi 6.568,85. Penguatan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp1,43 triliun, dimana Rp1,2 triliunnya dibukukan sebelum satu jam perdagangan berlangsung.

Sementara itu, pada Senin ini, kendati sempat menguat, IHSG ditutup melemah 1,42 persen ke posisi 6.414,74. Menurut Inarno, pergerakan indeks saham ini relatif masih wajar.

"Kalau ada riak-riak kecil itu biasa lah, karena antara paslon 01 dan 02 masih ada perbedaan. Tapi riak-riak kecil sampai bulan depan pasti masih ada, tapi masih terkendali," kata Inarno.

Menurut Inarno, pergerakan IHSG dalam satu bulan terakhir cenderung meningkat. Pelaku pasar disebut sudah melihat bahwa pemilu ini tidak akan berpengaruh banyak terhadap indeks saham domestik. Apalagi jika nanti sudah keluar hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait presiden dan wakil presiden terpilih, IHSG trennya akan naik.

"Sebetulnya kalau kita ngomong pasar modal, kita itu melihatnya kepastian. Kalau sudah ada kepastian dan kita lihat 'long term'-nya, ke depannya bagus, itu akan tercermin di indeksnya. Kalau saya sih percaya bahwasanya kalau stabil semuanya, itu trennya akan positif," ujar Inarno.

Terkait aliran modal asing (capital inflow) yang masuk ke pasar modal, lanjut Inarno, memang agak tertahan karena sentimen pemilu. Namun "capital inflow' diprediksi akan meningkat pasca keluarnya hasil pemilu. Dari awal tahun hingga saat ini, asing sudah melakukan aksi beli lebih dari Rp15 triliun di pasar modal.

"Ini kan agak tertahan sedikit karena ada pilpres. Begitu pilpres aman, adem, segala macam, insya Allah positif," kata Inarno.

Baca juga: IHSG menguat pasca penyelenggaraan pemilu yang berjalan damai

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019