Faktor pertama koreksi IHSG hari ini yaitu penurunan volume penjualan rokok pada kuartal pertama 2019
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin ditutup melemah dipicu aksi ambil untung dan juga penurunan harga saham emiten-emiten yang memiliki bobot besar dalam indeks saham.

IHSG ditutup melemah 92,48 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.414,74. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 17,56 poin atau 1,7 persen menjadi 1.012,55.

Analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Senin, mengatakan, faktor pertama koreksi IHSG hari ini yaitu penurunan volume penjualan rokok pada kuartal pertama 2019 yang membuat saham Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami koreksi tajam.

"Yang kedua, adanya proyeksi suku bunga pinjaman pada kuartal dua akan meningkat khususnya kredit konsumsi seperti kredit otomotif membuat saham Astra International atau ASII mengalami koreksi tajam. Yang ketiga, faktor aksi ambil untung," ujar Mino.

Dibuka menguat, IHSG tak lama langsung melemah dan berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau net foreign buy sebesar Rp55,27 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 401.866 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,03 miliar lembar saham senilai Rp11,08 triliun. Sebanyak 124 saham naik, 282 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 17,34 poin (0,08 persen) ke 22.217,9 dan indeks Straits Times menguat 10,12 poin (0,3 persen) ke posisi 3.357,7.

Baca juga: BEI nilai fluktuasi saham setelah pemilu masih terkendali
Baca juga: Awal pekan IHSG dibuka naik tipis 3,87 poin

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019