Pembangunan pertanian di konteks Indonesia semestinya tidak bisa diseragamkan
Jakarta (ANTARA) - Pengamat pangan Said Abdullah menyatakan bahwa pemerintah perlu melecutkan semangat berbagai kalangan untuk mengembangkan pangan lokal di berbagai daerah Nusantara.

"Munculkan semangat untuk mengembangkan potensi pertanian atau pangan lokal. Pembangunan pertanian di konteks Indonesia semestinya tidak bisa diseragamkan," katanya di Jakarta, Senin.

Menurut Said, yang juga Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KPRP),  wilayah timur dan barat Indonesia memiliki potensi pangan lokal yang berbeda-beda sehingga pembangunan pertanian dan pangan haruslah dikembangkan sejalan dengan situasi lokalnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengingatkan ada potensi perang pangan yang terjadi pada masa mendatang karena semakin besarnya kebutuhan untuk memenuhi pangan pada populasi dunia yang terus melesat.

"Populasi penduduk dunia yang terus mengalami peningkatan membuat seluruh bangsa menghadapi tantangan pemenuhan kebutuhan pangan," katanya dalam siaran pers.

Menurut Susi, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis atau rawan pangan pada masa mendatang. Ikan sebagai salah satu sumber pangan yang kaya kandungan gizi dan relatif dinilai lebih mudah didapatkan diprediksi akan menjadi rebutan.

Said Abdullah juga sebelumnya menginginkan program untuk pengembangan pangan lokal lebih diperkuat karena pada saat ini pengelolaannya masih tersisih dengan sejumlah komoditas prioritas yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Pada sisi produksi, sampai dengan saat ini masih terfokus kepada komoditas tertentu saja seperti beras, jagung, kedelai dan daging serta gula misalnya," katanya.

Sektor pangan merupakan salah satu dari beragam tema yang akan dibahas dalam debat capres tahap kedua yang bakal diselenggarakan di Jakarta pada 17 Februari 2019.

Menurut Said, energi dan sumber daya yang ada terkait sektor pangan semuanya dialokasikan ke sana, sedangkan jenis pangan yang lain yang menjadi sumber pangan dan gizi tak sepenuhnya dikembangkan dengan kuat.

Ia mengakui bahwa komoditas-komoditas tersebut menjadi pangan pokok masyarakat sehingga perlu terus dikuatkan ketersediaannya, tetapi juga mesti dikembangkan program peningkatan produksi pangan lokal lainnya yang sejalan dengan peningkatan produksinya.

Ditanya mengenai apakah berarti penentuan komoditas yang layak dikembangkan seharusnya diserahkan ke masing-masing daerah, Said menyatakan bahwa dalam penerapannya, pemda bisa menentukan apa dan bagaimana pangan dikembangkan, tetapi kerangka program dan anggaran mestinya dilakukan di tingkat pusat dan terkoordinasi lintas kementerian.

Baca juga: Pangan lokal salah satu solusi masalah gizi
Baca juga: Menteri Susi ingatkan potensi perang pangan pada masa mendatang

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019