Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, menilai petugas KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan akibat stamina tubuh yang kurang dipersiapkan dan pola makan yang buruk.

Kepala Dinkes Cianjur, Tresna Gumilar di Cianjur Selasa, mengatakan menjelang pemilu 17 April, pihaknya telah menyiagakan tim kesehatan 24 jam di tiap puskesmas hingga tahapan pemilu selesai.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi petugas ditingkat desa dan kecamatan selama menjalankan tahapan pencoblosan sampai penghitungan selesai.

"Petugas kesehatan pun diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan petugas atau langsung dengan ketua PPK, Camat sampai Kepala Desa, agar ketika terjadi sesuatu dapat segera ditangani," katanya.

Bahkan setelah proses pemungutan suara selesai dan pada saat petugas melakukan proses rekapitulasi di tingkat PPK Kecamatan, petugas kesehatan disiapkan di tempat pelaksanaan rapat pleno.

"Petugas kesehatan disiagakan dari mulai pukul 08.00 WIB hingga 12.30 WIB. Namun bila PPK membutuhkan petugas kesehatan dapat menghubungi ke puskesmas terdekat yang buka 24 jam," katanya.

Pihaknya mencatat tujuh orang petugas PPS di sejumlah wilayah di Cianjur, meninggal dunia akibat kelelahan menjalani proses pemilu dan dua orang anggota KPPS menjalani perawat di RSUD Cianjur.

Sementara Koordinator tim reaksi cepat Dinkes, Sukarma Wijaya, menilai kurang istirahat dan asupan makanan yang kurang bergizi serta kekurangan cairan menjadi fakto penyebab kelelahan hingga berakhir pada kematian.

"Rata-rata petugas yang meninggal bekerja hampir 24 jam namun tidak mendapatkan asupan gizi dan istirahat yang cukup, jadi yang memiliki riwayat penyakit berat akan kembali kambuh karena kelelahan," katanya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mengimbau petugas untuk memeriksakan kesehatannya baik ke petugas kesehatan, puskesmas terdekat atau langsung ke rumah sakit serta menerapkan pola makan sehat meskipun tugas tidak bisa ditinggalkan.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019