Sentimen positif yang jelas karena jalan tol dan kenaikan harga tiket pesawat cukup mendorong peningkatan penggunaan angkutan darat
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan transportasi PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk atau White Horse Group memproyeksikan kenaikan pendapatan hingga 15 persen pada 2019 yang didukung oleh membaiknya bisnis shuttle bus dalam kota dan perbaikan infrastruktur jalan tol.

"Kita optimistis target tercapai mungkin lebih dari 15 persen, karena kontribusi dari growth industri shuttle, terutama Jakarta-Bandung dan Jogja-Semarang lumayan signifikan pertumbuhannya. Industri bus juga mengalami peningkatan, tapi tidak sekencang industri shuttle," ujar Direktur Business Development White Horse Group Andrianto Tirtawisata di Jakarta, Rabu.

Andrianto memprediksi pertumbuhan penyewaan terjadi karena perbaikan dan pengadaan infrastruktur jalan yang dilakukan pemerintah seperti Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera akan meningkatkan minat penggunaan transportasi darat.

Selain itu, kenaikan harga tiket transportasi udara juga diperkirakan ikut menyumbang kenaikan penyewaan bus dan shuttle bus dalam kota.

"Sentimen positif yang jelas karena jalan tol dan kenaikan harga tiket pesawat cukup mendorong peningkatan penggunaan angkutan darat," ujar Andrianto.

Untuk 2019, perseroan juga menetapkan belanja modal sebesar Rp15 miliar yang akan dimanfaatkan untuk peremajaan armada sebanyak sembilan bus dan delapan shuttle bus dalam kota.

"Kita juga melihat pertumbuhan dari sales didukung dari peningkatan penggunaan online, karena kontribusi dari pemesanan bus online berkontribusi hampir 27 persen dari penjualan," ujar Andrianto.

Secara keseluruhan, White Horse Group mencatat kenaikan pendapatan dari Rp138 miliar pada 2017 menjadi Rp160 miliar pada 2018, atau mengalami pertumbuhan 16 persen.

Kenaikan pendapatan itu antara lain disumbangkan dari penyewaan bus yang tumbuh dari Rp75,53 miliar pada 2017 menjadi Rp88,55 miliar pada 2018, atau meningkat 17 persen.

Penyewaan unit bisnis shuttle bus dalam kota ikut mengalami kenaikan dari Rp56,12 miliar pada 2017 menjadi Rp64,31 miliar pada 2018, atau mengalami pertumbuhan 15 persen.

Dengan pencapaian ini, maka perseroan mencatatkan laba operasional pada 2018 sebesar Rp20,8 miliar atau tumbuh 76 persen dari 2017 sebanyak Rp11,8 miliar.
 

Pewarta: Prisca Triferna dan Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019