Sosialisasi yang dipimpin oleh AKP Murti Rahmawan selaku kapten Kapal Polisi Gelatik 5016 dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda sekitar 40 orang.
Murti Rahmawan mengatakan, kehadiran pihaknya di Pulau Soop pertama untuk bersilahturahmi dan menyambangi warga pesisir serta menyosialisasikan jiwa nasionalisme guna mengatasi paham radikalisme yang ingin memecah persatuan dan kesatuan Bangsa.
Dia mengatakan hal itu dilakukan agar masyarakat tidak terprovokasi kelompok-kelompok tertentu yang ingin merubah idiologi bangsa Pancasila dengan idiologi yang lain.
Ia mengajak warga pesisir Pulau Soop tersebut untuk menumbuhkan rasa toleransi antar umat dalam kehidupan sehari-hari guna menghindari rasa perselisihan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dia mengatakan salah satu tugas Polri sesuai dengan UU Nomor 2 tahun 2002 adalah menjaga dan memelihara kamtibmas yaitu, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat serta melakukan penegakan hukum.
Tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, maka Polisi Perairan berperan sebagai mitra masyarakat nelayan melakukan sosialisasi paham nasionalisme sebagai bentuk perlindungan agar masyarakat tidak terlibat organisasi- organisasi radikal dananti Pancasila.
"Kami melakukan sosialisasi ini agar masyarakat tidak terlibat dalam paham radikal yang pada akhirnya akan berhadapan dengan hukum," ujarnya.
Dia berharap kepada masyarakat setempat apabila menemukan kejadian- kejadian menonjol agar selalu berkoordinasi dengan Instansi terkait baik Polri maupun TNI. pungkasnya.
Kegiatan sosialisasi dilanjutkan dengan pemberian bantuan bagi masyarakat pesisir padamara tanjung lampu pulau Soop berupa sembako, perlengkapan olahraga, bendera merah putih, dan lambang burung Garuda.
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
