Jakarta (ANTARA) - Pemerintah diminta untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan pada Ramadhan 2019  saat terjadi peningkatan konsumsi pangan.

"Antisipasi bukan hanya  saat Lebaran, tapi saat Ramadhan juga karena justru peningkatan konsumsi pangan itu terjadi saat Ramadhan," kata pengamat pangan dan pertanian dari Institut Pertanian Bogor  Bayu Krisnamurthi di sela Roundtable "Strategi Perkuatan Kuliner Nusantara Berbahan Baku Lokal dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional 2019-2024" di Jakarta, Kamis.

Meski demikian, Bayu menilai hingga saat ini tidak ada gejolak harga pangan yang signifikan berdasarkan pengamatan yang dilakukannya.

"Harga produk pangan memang masih tinggi, tapi relatif stabil. Kemungkinan Ramadhan-Lebaran kali ini situasinya bisa baik," ujar mantan Wakil Menteri Perdagangan itu.

Bayu mengatakan meski harga bawang putih sempat tinggi, namun bawang putih tidak termasuk kebutuhan pokok yang mendesak.

Pemerintah juga telah melakukan langkah penanggulangan terkait bawang putih, termasuk operasi pasar.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan menjelang bulan Ramadhan aman dan harganya pun cenderung stabil.

"Insya Allah seperti biasanya, menjelang bulan Ramadhan, kemudian hari raya, pemerintah memberikan perhatian yang penuh. Bukan hanya ketersediannya yang cukup, harganya tidak hanya memberatkan konsumen, tapi juga tidak terlalu menekan pada produsen," ujar Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro saat menghadiri peresmian Museum Tanah dan Pertanian di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019