Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) Luthfi Hakim meminta kepada seluruh anggota untuk menahan diri terkait kematian salah satu anggota FBR bernama Muhammad Usen diduga akibat dikeroyok oleh sekelompok pemuda.

"Kepada teman-teman supaya tetap tenang, sabar, tahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang nantinya bisa merugikan. Kita sudah menyerahkan kasus ini kepada aparat kepolisian, tetap jaga situasi agar tetap kondusif aman dan damai," kata Lutfi usai menghadiri Deklarasi Damai Pascapemilu bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kota Jakarta Barat di Jakarta, Kamis.

Lutfi juga mengapresiasi aparat Polres Metro Jakarta Barat yang bergerak cepat untuk meringkus empat pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap Usen.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja aparat kepolisian yang begitu sigap dan cepat sehingga bisa meredam emosi temen-temen di bawah, saya kira (penangkapan) ini adalah hal yang baik untuk menjaga situasi tetap kondusif," katanya.

Lutfi meyakini dan percaya kepada anggota Polres Metro Jakarta Barat untuk memburu pelaku lain yang yang terlibat pengeroyokan Usen, yang berstatus masih buron.

Ia memastikan seluruh anggota dan simpatisan FBR tidak akan melakukan "sweeping" sebagai aksi balas dendam terhadap kelompok tertentu yang menewaskan Usen.

"Tidak ada (sweeping), saya kira emosi itu manusiawi ya ketika saudara kita terluka atau tersakiti. Saya kira emosi itu manusiawi dan saya tetap yakin dan percaya teman-teman bisa mengendalikan emosinya di bawah perintah akal sehat," tutur Lutfi.

Pada kesempatan itu, pimpinan FBR juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup diskotik maupun tempat hiburan malam tanpa izin guna mengantisipasi bentrokan antarkelompok.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat kini tengah mendalami dugaan penyalahgunaan narkoba terkait dengan penganiayaan yang berujung kematian anggota FBR di Daan Mogot.

Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, polisi telah mengamankan empat tersangka pengeroyokan di kawasan Kampung Ambon, Jakarta Barat, yang erat kaitannya dengan peredaran narkoba.

"Masih banyak kemungkinan (motif), semoga tidak jauh dari perkiraan kami. Kalau memang itu tidak jauh dari yang kami perkiraaan, tentu akan ditindak tegas. Kami tahu bagaimana stigma Kampung Ambon," kata Hengki.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP  Edi Suranta Sitepu, mengatakan, salah satu pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan petugas saat akan ditangkap.

"Dari empat pelaku yang berhasil kami amankan, satu di antaranya kita berikan tindakan tegas karena berusaha melawan petugas," pungkas Edi.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019