Jakarta (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi telah mengumpulkan sekitar 400 ribu form C1, sebagai data perolehan suara di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

"C1 sementara ini masih terus dikumpulkan, hampir 400 ribuan dan proses pengumpulannya masih berjalan," kata Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak usai Rapat Pleno BPN Prabowo-Sandi di Jalan Kertanegara VI, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan BPN Prabowo-Sandi memang mengalami kesulitan dalam mengumpulkan form C1 namun pihaknya memiliki strategi misalnya banyak relawan dan "emak-emak" turun langsung mengawal C1.

Dahnil mengatakan pihaknya memiliki dua pola kerja pertama, memastikan C1 terkumpul dengan baik agar kemenangan Prabowo-Sandi tidak terganggu.

"Kedua, kami memastikan proses demokrasi terus berkualitas, karena ada fakta kecurangan dimana-mana," ujarnya.

Dahnil mengatakan dalam Rapat Pleno itu juga dibahas kemungkinan salah satu pasangan calon didiskualifikasi karena pihaknya menemukan adanya indikasi kecurangan Pemilu yang berlangsung terstruktur, sistematis, massif, dan terorganisir.

Dia menjelaskan kecurangan berlangsung terstruktur karena pihaknya menemukan kecurangan dilakukan sebelum, saat, dan setelah pemungutan suara.

"Teman-teman dari divisi advokasi dan legal, secara periodik sampaikan gelar perkara. Kecurangan-kecurangan akan disampaikan pada media. Saat ini sedang dikumpulkan secara rapi agar ada data lengkap untuk disampaikan pada publik dan media," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019