Jakarta (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan peringatan dini terkait 13 wilayah di ibu kota rawan banjir karena tinggi permukaan air di Bendung Katulampa masuk ke level Siaga II atau "kritis".

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) BPBD DKI Jakarta M Ridwan saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam, menjelaskan 13 wilayah yang berpotensi dilalui luapan air Sungai Ciliwung, di antaranya Srengseng Sawah, Rawajati, Pengadegan, Cikoko, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Manggarai.

Ridwan atau yang biasanya disapa Iwan mengatakan luapan air dari Bendung Katulampa kemungkinan akan sampai di wilayah ibu kota sekitar enam sampai sembilan jam dihitung sejak Bendung Katulampa masuk siaga I pada pukul 20.30 WIB.

"Bendung Katulampa ke (Pintu Air) Depok jaraknya tiga jam, sementara ke Manggarai enam jam. Jadi kemungkinan beberapa wilayah mulai terendam pada Jumat sekitar pukul 05.00 WIB," kata Ridwan.

Walaupun demikian, ia mengatakan kemungkinan luapan air yang melalui 13 wilayah tersebut akan cepat surut.

Pasalnya, total waktu permukaan air naik dari level Siaga IV (status aman) ke Siaga II (kritis) dan Siaga I berlangsung relatif singkat selama 20 menit.

"Kronologisnya pada pukul 20.00 WIB Bendung Katulampa masih Siaga IV. Biasanya kita update (perbarui, red) empat jam setelahnya. Cuma di Bogor hujan, dan dalam waktu 10 menit langsung naik ke Siaga II, dan 10 menit kemudian naik ke Siaga I," Ridwan menerangkan.

Namun status ketinggian air per 20.35 WIB bertahan di ketinggian 200 TMA atau berada pada level Siaga II.

Demi mengantisipasi dampak banjir, Ridwan mengatakan pihak BPBD DKI telah menghubungi langsung camat dan lurah, serta warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung.

Informasi diberikan melalui grup Whatsapp, pesan singkat, dan pesan berantai.

Pewarta: Genta Tenri, Taufik Ridwan
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019