New York (ANTARA) - Harga minyak dunia turun dalam perdagangan yang fluktuatif pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pedagang terus mempertimbangkan kenaikan persediaan Amerika Serikat (AS) dan dampak pengetatan larangan negara itu terhadap ekspor minyak Iran.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 0,68 dolar AS menjadi menetap di 65,21 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 0,22 dolar AS menjadi ditutup pada 74,35 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak mentah pada awalnya mendapat dukungan dari berita bahwa Polandia dan Jerman menangguhkan impor minyak mentah Rusia melalui pipa Druzhba, pipa minyak terpanjang di dunia, karena kontaminasi.

Pasar energi mengalami volatilitas besar di sesi akhir dan kedua acuan minyak mentah berakhir lebih rendah.

Para investor cenderung menempatkan perdagangan mereka ke penyelesaian untuk ambil untung, karena kenaikan yang lumayan dalam persediaan minyak mentah mingguan AS memicu sentimen bearish, menurut beberapa analis.

Persediaan minyak mentah AS naik 5,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 April menjadi 460,6 juta barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu (24/4/2019). Angka itu dengan mudah melampaui perkiraan para analis untuk kenaikan 1,3 juta barel.

Pedagang juga menunggu lebih banyak petunjuk, apakah produsen-produsen minyak utama akan meningkatkan pasokan sebagai tanggapan atas tindakan AS yang lebih keras terhadap ekspor minyak Iran.

Presiden AS Donald Trump telah memutuskan untuk tidak menerbitkan kembali keringanan sanksi yang memungkinkan importir besar terus membeli minyak Iran ketika mereka berakhir pada awal Mei, Gedung Putih mengatakan awal pekan ini.

Langkah baru Washington untuk menekan Iran telah meningkatkan kekhawatiran bahwa hal itu dapat menyebabkan harga minyak dan bensin lebih tinggi. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga emas berjangka naik lagi karena pasar ekuitas AS mundur

Baca juga: Dolar menguat didukung data positif ekonomi AS

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019