"Kami, AP I sudah menyiapkan Bandara Internasional Yogyakarta untuk penerbangan. Saat ini sudah siap untuk penerbangan internasional. Namun penerbangan internasional maskapai Silk Air milik Singapura dan Air Asia milik Malaysia menyatakan belum siap.
Kulon Progo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I mengupayakan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat melayani penerbangan domestik, setelah maskapai internasional Air Asia dan Silk Air yang menyatakan tidak siap.

General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Jumat, mengatakan bahwa awalnya Angkasa Pura I menyiapkan Bandara Internasional Yogyakarta untuk penerbangan internasional, mulai dari verifikasi hingga cek penerbangan kalibrasi.

Kemudian, Customs Imigration and Quarantine (CIQ) juga sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan peralatannya.

"Kami, AP I sudah menyiapkan Bandara Internasional Yogyakarta untuk penerbangan. Saat ini sudah siap untuk penerbangan internasional. Namun penerbangan internasional maskapai Silk Air milik Singapura dan Air Asia milik Malaysia menyatakan belum siap. Artinya dari pihak kami siap, tapi pihak maskapai tidak," kata Agus Pandu.

Ia mengatakan saat ini, Kementerian Perhubungan menawarkan kepada maskapai yang melayani penerbangan domestik. Di luar prediksi, maskapai yang melayani penerbangan domestik sangat tertarik, sehingga PT AP I mengubah skema dari penerbangan internasional untuk penerbangan domestik.

"Pada 29 April ini akan dilakukan uji coba penerbangan komersial domestik yang dilakukan Garuda dari Bandara Internasional Sukarno-Hatta ke Bandara Internasional Yogyakarta," katanya.

Maskapai yang siap menggunakan Bandara Internasional Yogyakarta yakni Garuda Indonesia, Lion Group, dan Air Asia Indonesia. Lion Group akan melayani tiga rute ke Bali, Balikpapan, dan Batam.

"Ini yang kami tangkap dan sedang diajukan izin slot ke Kementerian Perhubungan. Insya Allah dalam waktu dekat ada informasi izin slotnya. Namun demikian, secara prinsip AP I menyiapkan untuk perbangan internasional," katanya.

Sementara itu, Dirut PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan bahwa sesuai rencana pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta pada 29 April, saat ini baru proses penyelesaian Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) pada hari ini. Kemudian, pada 27 April untuk enjoy flight pertama. Simulasi penerbangan komersial dilakukan pada 29 April 2019.

"Pada 27 April dilakukan pengujian keselamatan dan kelayakan penerbangan. Penilaian ini melibatkan airline, otoritas dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk menilai semua aspek keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Faik Fahmi.

Ia mengatakan bahwa dari hasil penilaian HIRA, ada beberapa catatan yang ditargetkan selesai hari ini sehingga pada 27 April bisa dinyatakan Bandara Internasional Yogyakarta layak diterbangi untuk penerbangan komersial.

"Penerbangan joy flight ini dengan menggunakan pesawat Garuda. Kemudian penerbangan komersialnya pada Senin (29/4) dan dilakukan oleh Garuda Group dari Cengkareng dan komitmen dari Air Asia membuka rute baru dari Jakarta ke Kulon Progo dan Lion Group dari Bali ke Kulon Progo dan Balikpapan dan Batam ke Kulon Progo," katanya.
Baca juga: Presiden "ngetwitt", perkenalkan Bandara Yogyakarta baru

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019