Jakarta (ANTARA) - Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Jafar Mukhlisin mengatakan instansinya mengerahkan 100 petugas kebersihan untuk mengangkut sampah-sampah kiriman yang menutup pintu air Manggarai.

“Hari ini saya kerahkan 100 petugas kebersihan untuk mengangkut sampah-sampah kiriman, biasanya cuma 15 orang,” ujar Mukhlisin, saat ditemui di pintu air Manggarai, Jum’at.

Menurut Mukhlisin tambahan 85 orang petugas tersebut diambil dari lokasi lain serta mereka berkerja sejak jam 6.00 WIB tadi.

"Kami membagi petugas meliputi operator alat berat, petugas lapangan yang membenahi sampah-sampah yang tercecer, dan supir-supir truk dan kenek truk," katanya.

Sampah-sampah kiriman tersebut sudah menyumbat pintu air Manggarai sejak tiga hari lalu, sampah yang menyumbat pintu air Manggarai menghambat laju air kali Ciliwung yang mengakibatkan kenaikan air di sepanjang Sungai Ciliwung.

“Sudah dua tiga hari lalu, semenjak hujan besar di Bogor, jadi Jakarta bukan hanya sekedar air tapi sampah-sampah seperti ini,” ujarnya

Kedalaman air sendiri sudah mencapai 850 centimeter padahal biasanya ketinggian air hanya sekitar 700-720 centimeter.

Sampah-sampah yang diangkut oleh petugas bisa mencapai 100 truk setiap harinya, yang di buang ke Bantar Gebang.

Ketinggian Sungai Ciliwung saat ini memasuki siaga dua, untuk itu warga yang berada di bantaran seperti, Kampung Melayu, Manggarai, Bukit Duri, Kebon Baru, sudah diimbau untuk meninggalakn tempat tinggalnya.

Mukhlis sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Bogor terkait bagaimana masyarakat Bogor bisa membuang sampah secara disiplin.

Mukhlis juga berharap semoga dengan adanya pemberitaan sampah yang menyebabkan banjir ini bisa membuka pikiran masyarakat untuk lebih tertib dalam membuang sampah.
Gunungan sampah dari Sungai Ciliwung ini tengah dibuang petugas (Foto ANTARA/ Agus Saeful Iman)

“Pemberitaan seperti ini sudah banyak tersebar dimana-mana, media sosial, media cetak, televisi, bahkan Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor juga sudah melakukan sosialisasi kepada warganya," tambah Mukhlis.

Pewarta: Ganet Dirgantara dan Agus Saeful Iman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019