Temanggung (ANTARA) - Sekitar 2.000an tumpeng dan ingkung ayam disajikan pada acara "Slametan wiwit tembakau merti Bhumi Phala 2019" yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Temanggung di Alun-Alun Temanggung, Sabtu.

Puluhan ribu petani memenuhi Alun-Alun Temanggung dan setiap kelompok membawa tumpeng dan ingkung secara swadaya. Mereka dengan Khidmad mengikuti doa bersama yang dipimpin oleh mantan Bupati Temanggung Hasyim Affandi.

Usai doa mersama mereka makan barsama dengan menu  tumpeng yang mereka bawa dan dua gunungan besar yang terbuat dari hasil bumi termasuk tembakau menjadi rebutan para pengunjung.

Hasyim Affandi dalam tausiyahnya mengatakan kalau ingin mengembalikan kejayaan tembakau Temanggung petani harus memperhatikan alam dan ikhtiar dengan sungguh-sungguh.

Ia mengatakan tanam tembakau sangat tergantung pada alam. Waktu menanam membutuhkan hujan tetapi sedikit, kemudian masa panen membutuhkan matahari, itu semua merupakan hukum alam.

Ia menuturkan melalui doa bersama ini mudah-mudahan Allah memberikan berkah dengan penan tembakau yang bagus.

"Waktu menanam bagus, tumbuh subur dan dauannya bagus serta nanti waktu panen harganya mahal," katanya.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengatakan "Slametan wiwit tembakau merti bhumi phala tahun 2019" ini bertujuan untuk membangun kebersamaan anatra para petani, pedagang, dan para grader atau pabrikan, karena di dunia pertembakauan itu antara satu dan lainnya saling terkait.

"Petani mebutuhkan pedagang dan grader, pedagang juga membutuhkan petani dan grader, sebaliknya pabrik rokok juga membutuhkan petani dan pedagang," katanya.

Ia menuturkan tidak bisa satu sama lain tidak saling bekerja sama, yang selama ini terjadi di Temanggung kualitas tembakau semakin hari semakin menurun karena adanya saling menyalahkan di antara para pihak.

"Kami ingin ayo bareng-bareng introspeksi mungkin ada di kalangan petaninya yang tidak pas kita luruskan, di kalangan para pedagang dan pabrikan mungkin ada praktik-praktik yang tidak pas kita luruskan bersama-sama. Intinya adalah membangun kesadaran bersama-sama untuk kembali pada jalan yang lurus untuk tembakau Temanggung seperti masa kejayaannya dulu tahun 1970-1980an," katanya.

Ia berharap dengan adanya acara ini para petani dan pedagang serta grader bersama-sama mempunyai niat, tekat dan sama-sama punya langkah konkrit untuk memurnikan tembakau Temanggung.

Menurut dia selama ini banyak tembakau Temanggung dicampur dengan tembakau dari luar Temanggung, dicampur dengan tembakau lama, dan dicampur dengan gula yang terlalu banyak sehingga kualitas tembakau Temanggung tidak seperti zaman dulu lagi.

Ia menuturkan peran Pemkab Temanggung sebagai poros dalam pergerakan dunia pertembakuan di Temanggung.

"Kita jadi pihak yang mempersatukan, pihak yang menyelesaikan masalah mana kala ada masalah dan tempat masyarakat untuk mengadu, kita yang menjaga agar kepentingan para pihak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kepentingan petani terwujud, kepentingan pedagang terwujud, kepentingan grader/pabrik terwujud. Kita tidak ingin hanya kepentingan industri saja yang terwujud tetapi petani dikalahkan, pedagang dikalahkan atau sebaliknya hanya petani kepentingannya terwujud tetapi kepentingan pedagang dan grader dikalahkan," katanya. ***3***

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2019