Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan planetarium menjadi wadah untuk mengedukasi publik tentang astronomi dan keantariksaan.

"Fungsi planetarium itu memang untuk memberikan edukasi publik terkait dengan astronomi," kata Thomas dalam Sarasehan 50 Tahun Planetarium dan Observatorium Jakarta di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu.

Dalam komunitas astronomi, dia mengatakan Lapan berkepentingan untuk mendorong popularisasi astronomi kepada masyarakat, terutama untuk mendorong generasi muda mencintai ilmu pengetahuan.

"Sains bukan sesuatu yang rumit tapi justru sesuatu yang menarik dan astronomi menjadi alatnya (untuk mempelajarinya)," ujarnya.

Menurut Thomas, peragaan di planetrium dapat memberikan informasi dan pengetahuan penting bagi publik seperti menjelaskan pergerakan bintang yang terbit dari timur kemudian terbenam di barat, mengenal rasi-rasi bintang serta menjelaskan aspek fisis dari bintang dan matahari.

Dia menuturkan planetarium juga menyediakan peta langit seperti di Planetarium Jakarta, dan anak-anak bisa diajarkan untuk memahami peta langit, melalui penjelasan dan praktik melihat rasi bintang yang muncul pada suatu malam pada tanggal tertentu. Dengan demikian, anak-anak akan makin tertarik belajar astronomi.

Baca juga: LAPAN siap luncurkan aplikasi penginderaan jauh berbasis Android

"Tunjukkan bagaimana melihat peta bintangnya sehingga mereka ketika pulang membawa peta bintang setiap hari selama satu tahun, lalu mencocokkan nanti malam ini kita bisa lihat rasi apa," ujarnya.

Di planetarium, publik terutama anak-anak diajak juga memahami ilmu pengetahuan dan fenomena alam, seperti penjelasan terkait bintang terbit dari timur dan terbenam di barat, yang mana kondisi itu disebabkan oleh gravitasi bumi.

Fenomena lain yang bisa dijelaskan adalah penyebab bentuk bumi berubah-ubah ketika dilihat dari bumi, serta fenomena planet-planet lain mengitari matahari.

"Apa sebabnya bumi itu menjadi bulat kemudian bulan mengitari bumi? Kenapa bumi bersama bulan dan planet-planet mengitari matahari? Karena ada satu hukum yang mengaturnya yaitu gravitasi. Bagaimana gravitasi itu kemudian bisa kita pelajari dan kita manfaatkan untuk meluncurkan satelit, nah di situ bisa belajar fisika," ujarnya.

Oleh karena itu, ketika anak-anak diajak memahami fenomena alam, maka dijelaskan bahwa ada hukum-hukum yang menarik untuk dipelajari seperti tentang gravitasi, yang kemudian bisa dipahami untuk diimplentasikan pada peluncuran satelit, dan satelit bermanfaat untuk komunikasi dan penginderaan jauh.

Dengan demikian, edukasi tentang astronomi dan keantariksaan semakin menarik bagi pengunjung terutama anak-anak, dan mendorong tumbuhnya kecintaan pada ilmu pengetahuan.


Baca juga: Indonesia tawarkan investasi pembangunan peluncuran satelit di Biak

Baca juga: Lapan akan susun cetak biru industri dirgantara nasional

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019